Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air Agustiar mengatakan memberikan dukungan terhadap pemasangan spanduk larangan mensalati pendukung pelaku penodaan agama. Namun, dia membantah bila disebut sebagai pengagas pemasangan spanduk yang beredar di masjid-masjid di Jakarta ini.
"Saya tidak tahu (pengagasnya) dan kita tidak usah lihat spanduknya tapi ini Firman Allah itu harus di-syiarkan. Jadi tidak perlu dilihat itu pengagasnya. Itu adalah ajaran islam yang harus disampaikan dengan bentuk apapun," kata Agustiar usai acara konfrensi pers ACTA di Restoran Cepat Saji Donkin Donuts, Menteng, Jakarta, Minggu (26/2/2017).
"Saya sangat setuju (pemasangan spanduk ini) Kenapa? Karena saya sbg muslim yang kaffah, itu memang harus hal-hal itu disampaikan," tambahnya.
Menurutnya, pesan yang ada di dalam spanduk tersebut adalah mengutip dari Al-Quran. Dia menjelaskan, pada Surat An-Nisa ayat 138 dan 139 menerangkan tentang kriteria orang munafik yang salah satunya adalah orang-orang yang menjadikan pemimpin kafir sebagai pemimpinnya.
Kemudian, sambungnya, dalam Surat At-Taubah ayat 84, dijelaskan bahwa Allah melarang Rasulullah untuk tidak mesalati orang-orang yang munafik. "Orang munafik tadi ada di (annisa) 138 dan 139 tadi untuk tidak mensalati dan berdiri di makamnya. Maknanya adalah mendoakan jenazah di dalam kubur itu," kata dia.
"Jadi itu memang ajaran islam yang sebenarnya, bukan ajaran yang mengada-ada. Bukan persoalan rasa suka atau tidak suka, like atau dislike, itu ajaran islam sebenarnya. Seperti almaidah 51, itu ajaran islam sesungguhnya," tambahnya.
Lalu, saat disinggung peristiwa ini menyinggung SARA, Agustinar tidak sepakat dengan itu.
"Yang mengatakan bahwa saya men-syiarkan, umat islam men-syiarkan, satu ayat atau beberapa ayat dikatakan sara, hapus agama Islam di indonesia. Kami dikatakan SARA? Tapi ini sesuai dengan konstitusi kita. Yang mengatakan SARA, itu yang menampilkan rasa permusuhan terhadap satu agama di negara ini," kata dia.
Baca Juga: ACTA Minta Tidak Ada Intimidasi Dalam Pemeriksaan Rizieq Shihab
Salah satu masjid yang memasang spanduk seperti ini adalah Masjid Al Jihad di Gang BB, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Semalam, spanduk bertuliskan: Masjid ini Tidak Mensholatkan Jenazah Pendukung dan Pembela Penista Agama, masih terpasang di depan masjid.
Pengurus masjid Al Jihad membantah menolak menyalatkan jenazah. Pengurus mengungkapkan mengungkapkan pemasangan spanduk ini merupakan kesepakatan semua pengurus masjid.
Tujuannya, katanya, untuk mengingatkan kembali umat Islam tentang ajaran agama. Pengurus meminta masyarakat jangan mengait-ngaitkan pesan spanduk tersebut dengan kepentingan Pemilihan Kepala Daerah Jakarta.
Berita Terkait
-
ACTA Minta Tidak Ada Intimidasi Dalam Pemeriksaan Rizieq Shihab
-
Puluhan Pendukung Telah Berdatangan, Massa Anti Ahok Belum Tampak
-
Ribut dengan Anggota FPI, Begini Nasib Pendukung Ahok-Djarot
-
Kasus Ahok Soal Demo Bayaran Dilimpahkan ke Polda Metro
-
Diprotes Habiburokhman Cs, Ahok: Nggak Usah Dengerinlah
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ucapan Natal Prabowo: Ada Duka Bencana Sumatra di Balik Damai Natal Kita
-
Kakek di Bandung Ditembak Air Soft Gun, Diduga Terkait Transaksi Emas Fiktif
-
Kardinal Suharyo Soroti Kerusakan Hutan: Negara Kaya Merusak, Rakyat Miskin Menanggung
-
Akhirnya Islah, PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya
-
Resmi! PBNU Sepakat Islah di Lirboyo, Drama Gus Yahya vs Rais Aam Berakhir Damai
-
Sentil Wilayah Lain, Ketua PPP Sulsel: Yang Minta Muktamar Cepat Harus Konsisten Segera Muswil!
-
Gibran Kaget Lihat Ojol Bertongkat di Semarang, Langsung Tanya: 'Sudah Aman?'
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo