Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengakui pihaknya masih memiliki sejumlah kekurangan dalam penyelenggaraan Pilkada DKI tahap pertama. Kekurangan tersebut akan menjadi bahan evaluasi di internal KPU DKI.
"Meskipun pelaksanaan Pilkada aman dan damai, kami tidak menutup mata ada sejumlah persoalan untuk kita melakukan evaluasi. Baik yang bersifat internal, maupun yang melibatkan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," kata Sumarno di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (26/2/2017).
Kekurangan pertama, lanjut Sumarno, yaitu perihal sumber daya manusia para penyelenggaraan pemungutan suara. Menurut dia, masih ada pemahaman yang tidak tepat di antara petugas KPPS terkait aturan pencoblosan.
"Jika terbukti, maka kami memastikan seandainya ada Pilkada selanjutnya, mereka tidak akan ditugaskan kembali," ujar Sumarno.
Kekurangan kedua, menurut Sumarno lagi, yaitu perihal daftar pemilih tetap (DPT). Kata dia, meskipun petugas KPU DKI tidak henti-hentinya melakukan pemutakhiran data pemilih, namun ada saja warga Jakarta yang tidak bisa menggunakan hak pilih.
"Ketiga, terkait dengan logistik. Kami ingin pastikan bahwa surat suara akan tersedia secara memadai," tutur Sumarno.
Selain itu, Sumarno juga menyoroti perihal teknis waktu pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS). Sebab nyatanya, ada panitia KPPS yang sudah menutup TPS tepat pukul 13.00 WIB, padahal masih ada warga yang mengantri demi menyalurkan hak pilihnya.
"Kita dapat masukan yang terkait ketersediaan TPS, tapi menjelang detik pemunggutan suara. Pemberitahuan yang mendadak," ujar Sumarno.
Kekurangan kelima yaitu terkait distribusi kertas C6. Diakui Sumarno, memang masih ada KPPS yang kekurangan surat C6.
"Masih banyak aspek evaluasi yang harus kita lakukan. Tapi kita cukup bangga, terlepas dari persoalan yang ada," kata Sumarno pula.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
Terkini
-
Orang yang Memecatnya Kini Diangkat Menko Polkam, Bukti Prabowo Tak Dendam ke Djamari Chaniago?
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Menteri HAM Sebut Mudah Temukan 3 Mahasiswa Hilang dengan CCTV, DPR: Kalau Gampang Laksanakan Dong!
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor