Kepala Badan Nasional Penempatan dan Pengawasan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid akan menunggu hasil penelitian dari tim dokter dari Rumah Sakit Daerah Nusa Tenggara Barat untuk mengetahui kepastian medis peristiwa hilangnya ginjal Tenaga Kerja Indonesia asal NTB, Sri Rabitah. Hasil penelitian tim dokter ini akan diketahui setelah Sri dioperasi pada 2 Maret 2017.
"Kita akan lakukan operasi tanggal 2 Maret, nanti dicek apakah benar ginjalnya masih ada atau tidak," kata Nusron di Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (28/2/2017).
Nusron mengatakan informasi awal yang didapatnya, ginjal Sri masih ada sebelum menjadi TKI. Namun, saat dia dilakukan pemeriksaan kesehatan Februari ini, ginjalnya dikatakan hilang. Karena itu, Nusron mengatakan, Sri akan dioperasi untuk memastikan informasi tersebut.
"Kita masih ngumpulin data ini," ujarnya.
Di sisi lain, Nusron menerangkan sudah meminta penjelasan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang memperkerjakan Sri tentang masalah ini. Dia menegaskan, bila ada keterlibatan PPTKIS dalam hilangnya ginjal Sri, BNP2TKI akan memberikan sanksi pencabutan izin perusahaan.
Tidak hanya itu, Nusron juga mengancam tuntutan hukum bila ada keterlibatan majikan atau orang asing dalam perkara tersebut.
"Di sini (Indonesia) kita memanggil PT-nya (perusahaan penyalurnya. Kemudian, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Qatar itu memanggil majikan," kata dia.
Untuk diketahui, Sri menjadi TKI di Doha, Qatar sejak 2014. Kala itu, dia baru pulang dari Malaysia dan diajak bekerja ke Abu Dhabi oleh perempuan bernama Ulfah.
Baca Juga: Kemnaker Bentuk Tim Reaksi Cepat Masalah Tenaga Kerja Luar Negeri
Sri kemudian menjalani tes kesehatan dan pelatihan untuk penempatan di Abu Dhabi. Sri berangkat ke sana pada 27 Juni 2014 bersama 22 orang lainnya.
Namun, ternyata Sri bukan dikirim ke Abu Dhabi. Dia dipekerjakan di Doha, Qatar dengan majikan bermana Madam Gada.
Setelah satu minggu bekerja, sang majikan membawa Sri melakukan pemeriksaan kesehatan karena dianggap lemah dalam bekerja. Dia pun dioperasi dengan alasan untuk mengangkat penyakitnya.
Setelah seminggu pascaoperasi, Sri pun dikembalikan ke perusahaannya karena dianggap tidak bisa bekerja dan lemah menjalani tugasnya sebagai pembantu rumah tangga.
Sekitar Juli 2014, Sri dipulangkan ke Indonesia. Dia pun melakukan aktivitasnya seperti biasa, namun kerap sakit-sakitan.
Hingga akhirnya pada Februari 2017, Sri melakukan cek kesehatan ke RSUD Tanjung, NTB. Dia pun diperiksa dan dironsen. Dari hasil gambar ronsen, ternyata Sri tidak memiliki ginjal sebelah kanan dan telah diganti dengan pipa plastik.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik