Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Jupan Royter berpesan kepada ketua rukun warga dan ketua rukun tetangga agar mengingatkan pengurus masjid supaya tidak terjebak dengan permainan isu sentimen agama. Hal itu disampaikan Jupan menyusul maraknya pemasangan spanduk bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama."
"Jadi RT atau RW bisa juga mengingatkan pengurus masjid, bisa pengurus agama. Kita ingin hidup damai, bertetangga, sesama umat beragama tentram," kata Jupan kepada Suara.com, Rabu (1/3/2017).
Dia juga meminta perangkat daerah, seperti lurah dan camat turut serta memonitor aktivitas di lingkungan warga agar tidak memicu gangguan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Janganlah yang menimbulkan keresahan, jangan yang bersifat provokatif, mari kita jaga ketentraman. Jadi tidak tendensius dan provokatif. Ini peran kita semua Ketua RT, RW, tokoh masyarakat, lurah, dan camat," kata dia.
Terutama kepada masyarakat, Jupan mengimbau jangan mudah ikut-ikutan dengan kegiatan yang berpotensi memecah belah warga.
"Mari kita ciptakan suasana yang kondusif, aman, nyaman, untuk lingkungan kita, untuk masyarakat Jakarta, sehingga kesatuan dan persatuan tetap terjaga. Semua elemen masyarakat kami harapkan," katanya.
Jupan menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengedepankan langkah persuasif dalam menertibkan maraknya pemasangan spanduk menjelang pilkada Jakarta periode kedua.
"Itu juga kita tugaskan kepada anggota, untuk melatih diri berkomunikasi dengan masyarakat supaya taat hukum," kata Jupan.
Dia mengaku sudah mengetahui dalang yang menggerakkan pemasangan spanduk tersebut. Namun, dia merahasiakan identitasnya.
"Jadi RT atau RW bisa juga mengingatkan pengurus masjid, bisa pengurus agama. Kita ingin hidup damai, bertetangga, sesama umat beragama tentram," kata Jupan kepada Suara.com, Rabu (1/3/2017).
Dia juga meminta perangkat daerah, seperti lurah dan camat turut serta memonitor aktivitas di lingkungan warga agar tidak memicu gangguan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Janganlah yang menimbulkan keresahan, jangan yang bersifat provokatif, mari kita jaga ketentraman. Jadi tidak tendensius dan provokatif. Ini peran kita semua Ketua RT, RW, tokoh masyarakat, lurah, dan camat," kata dia.
Terutama kepada masyarakat, Jupan mengimbau jangan mudah ikut-ikutan dengan kegiatan yang berpotensi memecah belah warga.
"Mari kita ciptakan suasana yang kondusif, aman, nyaman, untuk lingkungan kita, untuk masyarakat Jakarta, sehingga kesatuan dan persatuan tetap terjaga. Semua elemen masyarakat kami harapkan," katanya.
Jupan menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengedepankan langkah persuasif dalam menertibkan maraknya pemasangan spanduk menjelang pilkada Jakarta periode kedua.
"Itu juga kita tugaskan kepada anggota, untuk melatih diri berkomunikasi dengan masyarakat supaya taat hukum," kata Jupan.
Dia mengaku sudah mengetahui dalang yang menggerakkan pemasangan spanduk tersebut. Namun, dia merahasiakan identitasnya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN