Suara.com - Ada peristiwa menarik yang terjadi ketika Presiden Joko Widodo tengah makan siang bersama Raja Salman bin Abdul Aziz di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin siang.
Peristiwa ini tentu tak akan diketahui publik tanpa kesediaan Presiden Jokowi membagikan video blog lewat akun media sosial Presiden.
Vlog Presiden diberi judul #JKWVLOG Jamuan Makan Siang Bersama Raja Salman.
"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Saat ini, saya sedang bersantap siang dengan Yang Mulia Sri Baginda Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud. Beliau baru makan," kata Jokowi yang duduk di samping Raja Salman.
Ketika itu Raja Salman sedang menikmati makanan.
Jokowi menambahkan kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dua tahun yang lalu. Saat itu, Jokowi menyampaikan undangan agar Raja Salman bisa berkunjung ke Indonesia.
"Dan kunjungan ini merupakan kunjungan balasan atas kedatangan saya ke Arab Saudi tahun 2016 yang lalu," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kunjungan Raja Salman merupakan kunjungan bersejarah setelah 47 tahun Raja Saudi Arabia ke Indonesia
Setelah itu, Jokowi menawarkan kepada Raja Salman, mungkin dia ingin menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia.
Baca Juga: Begini Perasaan Ahok Bisa Salaman dengan Raja Salman
"Silakan Sri Baginda," kata Jokowi.
Raja Arab Saudi ternyata tidak menolak. Dia langsung menghentikan makan. Dia berbicara dalam bahasa Arab, tetapi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
"Saya sangat senang sekali saat ini berada di Indonesia, senang dengan rakyat Indonesia dan saat ini saya dengan Yang Mulia Presiden Indonesia," kata Raja Salman.
"Dan bagi kami, rakyat Indonesia adalah merupakan saudara kami dan juga rakyat yang sangat mulia," Raja Salman menambahkan.
Setelah Raja Salman memberikan pernyataan singkat, Jokowi menyampaikan terima kasih kepadanya.
"Semoga kunjungan ini dapat meningkatkan hubungan baik kita, antara Kerajaan Saudi Arabia dengan negara kita, Indonesia. Hubungan yang saling menguntungkan. Wassalamualaikum warhamatullah wabarakatuh," kata Jokowi.
Berita Terkait
-
Hasil Tenis ITF M15: Rifqi Fitriadi Melaju ke Perempat Final ITF M15 Kuala Lumpur
-
2 Negara yang Pernah Dikalahkan Timnas Indonesia Justru Berhasil Lolos ke Piala Dunia 2026
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Arab Saudi Tawarkan Pengalaman Wisata Baru: Dari Kekayaan Budaya hingga Hiburan Kelas Dunia
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria