Suara.com - Ketua Umum Majelis Latupati Maluku, Ibrahim M.H. Wokas menceritakan perjalanannya dari Maluku hingga ke Jakarta untuk melaporkan pemilik akun Facebook Indrisantika Kurniasari ke Badan Reserse Kriminal Polri. Latupati adalah organisasi para raja adat yang ada se-Maluku.
Kata dia, kehadirannya di Jakarta untuk melaporkan penghina Presiden Joko Widodo dan Raja-raja Maluku dikarenakan adanya dorongan dari masyarakat Maluku untuk menyelesaikan kasus yang sudah heboh di media sosial tersebut.
"Iya, memang kami datang itu berdasarkan tuntutan masyarakat, khususnya masyarakat adat di Maluku, kepada kami majelis Latupati Maluku, sehingga dibawah pimpinan saya sebagai Ketua Umum Majelis Latupati, saya membawa lima raja yang memwakili para raja, dari masalah itu kami datang kesini," katanya di Hotel Maluku, Jalan Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017).
Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa sebenarnya, pihaknya tidak hanya didorong oleh masyarakat Maluku. Peran besar pemerintah Maluku, melalui dukungan Gubernur Said Assegaf membuat mereka bisa hadir di Jakarta.
"Dan itu juga melalui satu bantuan atas kerjasama yang baik dari pemerintah daerah yang dalam hal ini Bapak Gubernur, yang mempunya kepedulian yang sangat besar terhadap masyarakat Maluku, khususnya masyarakat adat Maluku, sehingga beliau mendatangkan kami ke sini dalam rangka melaporkan dan menuntut akun Facebook yang menghina presiden," kata Ibrahim.
Lelaki yang berprofesi sebagai Raja Negeri Urung, Kabupaten Seram Bagian Timur Maluku tersebut mengatakan bahwa bantuan dari pemerintah daerah tersebut berupa bantuan akomodasi ke Jakarta. Karenanya, dia sangat berterima kasih kepada pemerintah Propinsi Maluku.
"Itu yang saya katakan bahwa ada kepedulian dari Gubernur Maluku, sehingga bisa mendatangkan kami di sini (akomodasi itu)," katanya.
Sementara terkait kasus penghinaan terhadap para raja dan Presiden Jokowi tersebut, dia menilainya sebagai maslaah yang sangat besar. Pasalnya, gelar yang mereka sematkan kepada Presiden Jokowi adalah gelar tertinggi. Sehingga sebutan Raja Kodok sangat tidak layak disampaikan oleh Pemilik akun Facebook Indrisantika Kurniasari.
"Iya memang masalahnya sangat besar, tapi kami berusaha untuk meredam di akar rumput, sehingga semua masyarakat itu sudah percayakan kepada kami untuk datang ke Jakarta," katanya.
Jumat (3/3/2017) kemarin sore, enam Raja yang mewakili 847 raja di Maluku tersebut datang ke Bareskrim Polri untuk melaporkan Akun Facebook Indrisantika Kurniasari. Diterima dengan baik, laporan pun resmi diterima dan langsung diselidiki, sehingga pemeriksaan saksi pelapor pun langsung dilakukan.
Tag
Berita Terkait
-
Komentar Nakal Teman Sahrul, Penerjemah Jokowi-Raja Salman
-
Mengenal Sahrul, Penerjemah Jokowi Saat Ketemu Raja Salman
-
Bikin Meme Hina Jokowi, Lelaki 36 Tahun Ini Ditangkap Bareskrim
-
Soal Kebebasan Pers, Arab Saudi Ingin Belajar dari Indonesia
-
Mengharukan, Jokowi Berikan Kenang-kenangan Buat Raja Salman
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru