Tempat pemakaman di daerah Kalibata [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Belum selesai kasus spanduk berisi tulisan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" yang terpasang di sebagian masjid di Jakarta, kini muncul lagi pemasangan spanduk bertuliskan "pemakaman ini ga nerima bangke orang munafik/pendukung dan pembela penista agama."
Ihwal kabar ini dari media sosial. Beberapa akun mengunggah foto-foto spanduk untuk boikot jenazah pendukung penista agama.
Akun Facebok bernama Rustam menyebutkan lokasi spanduk tersebut terdapat di salah satu tempat pemakaman umum di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
Menurut pengamatan Suara.com di tempat pemakaman yang disebutkan akun tersebut, saat ini sudah tidak ada lagi spanduk.
"Sudah saya copot sendiri, soalnya banyak warga yang dukung untuk dicopot," kata Ketua RT 7, RW 5, Pulo Kalibata, Jakarta Selatan, Zulkifli, kepada Suara.com, di rumahnya, Minggu (5/3/2017).
Zulkifli mencopot spanduk tersebut pada Jumat (3/3/2/2016). Banyak warga yang merasa terganggu dengan keberadaan spanduk tersebut.
Zulkifli mengungkapkan warga yang memasang spanduk tersebut bernama Syukri (43). Syukri, katanya, tidak minta izin terlebih dulu ketika memasang spanduk.
"Dia aja nggak izin sama saya. Kalau ada izinnya kan saya tahu," kata dia.
Lebih jauh, Zulkifli menjelaskan tentang status pemakaman. Dia mengatakan informasi yang viral di media sosial yang menyebutkan kuburan tersebut merupakan tempat pemakaman umum, tidak benar.
Ihwal kabar ini dari media sosial. Beberapa akun mengunggah foto-foto spanduk untuk boikot jenazah pendukung penista agama.
Akun Facebok bernama Rustam menyebutkan lokasi spanduk tersebut terdapat di salah satu tempat pemakaman umum di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
Menurut pengamatan Suara.com di tempat pemakaman yang disebutkan akun tersebut, saat ini sudah tidak ada lagi spanduk.
"Sudah saya copot sendiri, soalnya banyak warga yang dukung untuk dicopot," kata Ketua RT 7, RW 5, Pulo Kalibata, Jakarta Selatan, Zulkifli, kepada Suara.com, di rumahnya, Minggu (5/3/2017).
Zulkifli mencopot spanduk tersebut pada Jumat (3/3/2/2016). Banyak warga yang merasa terganggu dengan keberadaan spanduk tersebut.
Zulkifli mengungkapkan warga yang memasang spanduk tersebut bernama Syukri (43). Syukri, katanya, tidak minta izin terlebih dulu ketika memasang spanduk.
"Dia aja nggak izin sama saya. Kalau ada izinnya kan saya tahu," kata dia.
Lebih jauh, Zulkifli menjelaskan tentang status pemakaman. Dia mengatakan informasi yang viral di media sosial yang menyebutkan kuburan tersebut merupakan tempat pemakaman umum, tidak benar.
"Iya ini bukan TPU, itu salah yang viral di medsos. Ini tanah wakaf yang dimiliki keluarga besar," kata dia.
Namun, Zulkifli enggan menjelaskan keluarga yang mewakafkan tanah untuk pemakaman tersebut. Dia merekomendasikan wartawan agar langsung menanyakan hal itu kepada Syukri yang merupakan perwakilan tempat pemakaman.
"Kalau soal tanah wakafnya, tanya aja langsung sama Syukri. Dia itu yang masang spanduknya," kata dia.
Setelah foto spanduk viral di media sosial, Zulkifli mengaku dihubungi pengurus kelurahan untuk menanyakan siapa yang memasang spanduk tersebut. Dia juga dihubungi anggota polisi untuk menanyakan hal yang sama.
Spanduk tersebut kini telah dicopot untuk mencegah terjadinya permasalahan baru di tengah masyarakat.
"Ya kita kan ingin warga bisa tentram dan aman ya. Apalagi sekarang banyak isu-isu SARA yang muncul," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting