Suara.com - Maraknya spanduk bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama" yang dipasang di masjid, menjadi perhatian serius Partai Persatuan Pembangunan. Belum rampung urusan itu, kini muncul lagi spanduk berisi tulisan "pemakaman ini ga nerima bangke orang munafik/pendukung dan pembela penista agama."
Itu sebabnya, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan akan membuat spanduk tandingan untuk melawan opini.
"Kami akan bikin spanduk juga yang isinya jika ada masjid yang menolak menyalatkan jenazah, PPP yang akan menyalatkan jenazah itu. Kami lagi bikin spanduk itu. Nanti kami sebar spanduk-spanduk itu," kata Djan Faridz di Masjid Al Huda, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017).
Mantan Menteri Perumahan Rakyat menilai pesan spanduk yang berisi boikot jenazah pendukung penista agama tidak masuk akal.
"Ya gimana caranya dia (pengurus masjid) tahu kalau jenazah ini pemilih yang seagama atau tidak. Masa orang udah mati ditanya, kamu pilih siapa dulu. Ya kan nggak mungkin. Kalau ada yang begitu PPP yang ambil alih," katanya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta Jupan Royter berpesan kepada ketua rukun warga dan ketua rukun tetangga agar mengingatkan pengurus masjid supaya tidak terjebak dengan permainan isu sentimen agama.
"Jadi RT atau RW bisa juga mengingatkan pengurus masjid, bisa pengurus agama. Kita ingin hidup damai, bertetangga, sesama umat beragama tentram," kata Jupan kepada Suara.com, Rabu (1/3/2017).
Dia juga meminta perangkat daerah, seperti lurah dan camat turut serta memonitor aktivitas di lingkungan warga agar tidak memicu gangguan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Janganlah yang menimbulkan keresahan, jangan yang bersifat provokatif, mari kita jaga ketentraman. Jadi tidak tendensius dan provokatif. Ini peran kita semua Ketua RT, RW, tokoh masyarakat, lurah, dan camat," kata dia.
Terutama kepada masyarakat, Jupan mengimbau jangan mudah ikut-ikutan dengan kegiatan yang berpotensi memecah belah warga.
"Mari kita ciptakan suasana yang kondusif, aman, nyaman, untuk lingkungan kita, untuk masyarakat Jakarta, sehingga kesatuan dan persatuan tetap terjaga. Semua elemen masyarakat kami harapkan," katanya.
Jupan menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengedepankan langkah persuasif dalam menertibkan maraknya pemasangan spanduk menjelang pilkada Jakarta periode kedua.
"Itu juga kita tugaskan kepada anggota, untuk melatih diri berkomunikasi dengan masyarakat supaya taat hukum," kata Jupan.
Berita Terkait
-
Ini Pengakuan Pemasang Spanduk Kuburan Tolak Pro Penista Agama
-
Kisah Ketua RT Berani Turunkan Spanduk Makam Tolak Mayat Pro Ahok
-
Ada Makam Tolak Mayat Pro Penista Agama, Cuma Begini Reaksi Ahok
-
Kuburan Tolak Mayat Pro Ahok, Ketua RT: Sudah Saya Copot Sendiri
-
Geger Spanduk Makam Tolak Mayat Pro Penista Agama: Kurang Kerjaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat