Seorang warga Pondok Rangon, Cibubur, Jakarta Timur, memamerkan keahliannya kepada Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Hari ini, tim pengacara terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan menghadirkan tiga saksi untuk meringankan dalam sidang lanjutan perkara dugaan penodaan agama yang dilaksanakan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Saksi pertama yang dihadirkan yaitu Wakil Rektor Universitas Darma Persada Jakarta Eko Cahyono.
Di depan majelis hakim, Eko meyakini Ahok tidak berniat untuk melakukan penodaan agama Islam ketika mengutip surat Al Maidah ayat 51 dalam pidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
"Saya yakin Pak Basuki tak menista agama. Saya pernah baca terjemahannya (surat Al Maidah) dan saya bertanya pada teman yang mengerti agama," ujar Eko.
"Kata teman (surat Al Maidah) itu dalam konteks memilih pemimpin agama, bukan pemerintahan. Itu yang saya anggap begitu," Eko menambahkan.
Eko pada tahun 2007 pernah menjadi calon wakil gubernur Bangka Belitung berpasangan dengan Ahok yang mencalonkan diri sebagai gubernur.
Eko menceritakan ketika mendampingi Ahok di pilkada Bangka Belitung, Ahok pernah mendapatkan black campaign dengan penyebaran selembaran berisi pesan agar warga jangan memilih pemimpin non muslim.
"Ada selebaran yang disebar di seluruh Kepulauan Bangka Belitung. Saya dengar sendiri kata-kata itu. Saya lupa kapan. Tapi juga pernah juga disampaikan waktu salat Jumat. Mereka bilang dilarang memilih pemimpin non muslim," ujar Eko.
Eko mengatakan menjelang pilkada banyak cara dipakai untuk memuluskan kepentingan politik. Tak hanya di Bangka Belitung, di pilkada Jakarta juga demikian.
"Aromanya sudah terlihat, banyak yang memakai ayat-ayat suci di spanduk dan berita-berita. Menurut saya, banyak yang berlindung di balik agama," kata Eko.
Saksi pertama yang dihadirkan yaitu Wakil Rektor Universitas Darma Persada Jakarta Eko Cahyono.
Di depan majelis hakim, Eko meyakini Ahok tidak berniat untuk melakukan penodaan agama Islam ketika mengutip surat Al Maidah ayat 51 dalam pidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
"Saya yakin Pak Basuki tak menista agama. Saya pernah baca terjemahannya (surat Al Maidah) dan saya bertanya pada teman yang mengerti agama," ujar Eko.
"Kata teman (surat Al Maidah) itu dalam konteks memilih pemimpin agama, bukan pemerintahan. Itu yang saya anggap begitu," Eko menambahkan.
Eko pada tahun 2007 pernah menjadi calon wakil gubernur Bangka Belitung berpasangan dengan Ahok yang mencalonkan diri sebagai gubernur.
Eko menceritakan ketika mendampingi Ahok di pilkada Bangka Belitung, Ahok pernah mendapatkan black campaign dengan penyebaran selembaran berisi pesan agar warga jangan memilih pemimpin non muslim.
"Ada selebaran yang disebar di seluruh Kepulauan Bangka Belitung. Saya dengar sendiri kata-kata itu. Saya lupa kapan. Tapi juga pernah juga disampaikan waktu salat Jumat. Mereka bilang dilarang memilih pemimpin non muslim," ujar Eko.
Eko mengatakan menjelang pilkada banyak cara dipakai untuk memuluskan kepentingan politik. Tak hanya di Bangka Belitung, di pilkada Jakarta juga demikian.
"Aromanya sudah terlihat, banyak yang memakai ayat-ayat suci di spanduk dan berita-berita. Menurut saya, banyak yang berlindung di balik agama," kata Eko.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Bappenas Soroti Urbanisasi Indonesia: Kota Tumbuh Tak Terkendali, Produktivitas Rendah
-
Gaduh Laporan 'Ujaran Kebencian' Bahlil, Golkar Panggil Pelapor: Siapa yang Suruh?
-
Kelamin Suami Dipotong Istri Gara-gara Chat, Korban Naik Motor Sendiri ke RSCM Bawa Potongannya
-
Pakai Kacamata Hitam, Begini Momen Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Brasil Lula di Istana Merdeka
-
Klaim Air Pegunungan Cuma Iklan? BPKN Siap Panggil Bos Aqua, Dugaan Pakai Air Sumur Bor Diselidiki
-
Draf NDC 3.0 Dinilai Tak Cukup Ambisius, IESR Peringatkan Risiko Ekonomi dan Ekologis
-
Usai Ancam Pecat Anak Buah jika Ngibul soal Dana Ngendap, KDM: Saya jadi Gak Enak Nih
-
Survei IDSIGH Ungkap Kinerja Gibran Stabil Sepanjang Tahun Pertama
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Kemen PPPA: Kasus Kekerasan Santri di Malang Tunjukkan Lemahnya Perlindungan Anak di Pesantren