Suara.com - Calon wakil gubernur Jakarta nomor tiga Sandiaga Uno memuji kinerja anggota Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena menemukan kasus yang sudah terjadi empat tahun yang lalu. Kasus yang dimaksud ialah dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang dilaporkan Dini Indrawati Septiani pada 7 November 2013. Dalam kasus ini, Sandiaga akan diperiksa sebagai saksi.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada teman-teman di Polsek Tanah Abang, karena dengan teliti sekali mereka bisa menemukan kasus empat tahun yang lalu," kata Sandiaga di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).
Menurut pasangan calon gubernur Jakarta Anies Baswedan, jika semua aparat kepolisian teliti seperti anggota Polsek Tanah Abang, kualitas hukum di Indonesia semakin bagus.
"Tim hukum saya tidak menemukan ini dan ini saya apresiasi. Luar biasa kerja mereka. Saya pastikan bahwa saya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian," tutur Sandiaga.
Perihal ketidakhadirannya dalam agenda pemeriksaan, hari ini, Sandiaga beralasan karena harus mengikuti jadwal kampanye pilkada putaran kedua yang sudah diagendakan tim sukses.
"Kinerja dari tim hukum saya dalam menjadwalkan ulang pemberian keterangan informasi ini supaya sesuai dengan jadwal yang sudah disusun hari ini dan di hari-hari ke depan, supaya kita bisa melakukan ini sesegera mungkin," kata Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan tidak bisa memberikan keterangan karena persoalan tersebut sudah masuk ke ranah hukum.
"Jadi nanti tim hukum saja yang akan memberikan keterangan terpisah," ujar Sandiaga.
"Bukan hanya posisi saya sebagai saksi tapi juga kasusnya secara menyeluruh," Sandiaga menambahkan.
Sandiaga mengatakan akan meminta tim hukumnya untuk memberikan keterangan secara menyeluruh di posko kampanye di Jalan Melawai Raya, Blok M, Jakarta Selatan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan posisi Sandiaga dalam kasus dugaan pencemaran nama baik dan fitnah yang kini sedang ditangani Polsek Tanah Abang.
"Dia kan mempunyai komunitas namanya lari. Anak buahnya itu ada permasalahan sama komunitas. Tentunya mungkin penyidik ingin menanyakan soal komunitas larinya itu seperti apa dan kegiatan di sana apa saja," kata Argo.
Namun, Argo tidak menjelaskan tentang komunitas lari yang dimaksud. Argo menjelaskan bahwa kapasitas Sandiaga dalam kasus tersebut hanya sebagai saksi.
"Saksi kok statusnya. Kan dia bukan tersangka. Saksi yang diduga mengetahui kejadian dan peristiwanya," kata Argo.
Dini Indrawati merupakan anak buah Sandiaga.
"Itu stafnya semua. Semua anak buahnya," kata dia
Polisi akan kembali memanggil Sandiaga untuk dimintai keterangan.
"Kapan saja (saksi bisa dipanggil) kan, namanya penyelidikan," kata dia.
Argo menegaskan pemanggilan Sandiaga tidak memiliki kepentingan politik praktis.
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka