Suara.com - Wakil gubernur nonaktif DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai solusi pembuatan tembok pembatas untuk meredam aksi tauran antara warga Gang Tuyul, Manggarai, Jakarta Selatan dengan warga Tambak, Jakarta Pusat, tidak tepat.
Djarot mengatakan, untuk meredam aksi tawuran antarwarga sebaiknya dibangunkan sarana olahraga atau taman terbuka.
"Kalau dibuatkan tembok pemisah justru tidak baik. Pemerintah seharusnya membuka sekat-sekat itu. Lebih baik ada arena bermain di sana, seperti lapangan futsal atau voli," ujar Djarot di kawasan Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (12/3/2017).
Menurut Djarot, penyebab tawuran antarwarga kebanyakan disebabkan oleh provokasi orang luar wilayah tersebut.
Karenanya, jika ada saranan olah raga dan tempat bermain, Djarot meyakini warga kedua wilayah bisa saling berbaur, bersatu, sehingga tak mudah terprovokasi.
Terkait bentrokan yang terjadi di wilayah itu, Cawagub pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada Jakarta 2017 ini tidak menyangka aksi saling serang antara warga Gang Tuyul dengan Tambak, Minggu (5/3), menewaskan dua orang warga.
"Saya beberapa kali ke Tambak dan ke Manggarai, aman. Selama beberapa tahun aman, jadi saya kemarin kaget setelah tahu kembali ada tawuran di sana, bahkan memakan korban jiwa,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Dwiyono menyatakan telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, guna membahas rencana pembuatan tembok pembatas di Jalan Manggarai Utara II.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk meredam aksi tawuran yang kerap terjadi antara warga Gang Tuyul, Manggarai dan warga jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: PBB: Dunia Kini Rasakan Krisis Kemanusiaan Terbesar sejak 1945
"Wali Kota Jakarta Pusat sangat menerima usulan kami itu," ujar Dwiyono di Mapolres Jakarta Pusat, Jumat (10/3).
Berita Terkait
-
Aksi Tawuran Kerap Landa Jakarta, Begini Solusi dari Anies
-
Keluarga Cendana Indikasikan Dukung Anies-Sandi, Ini Kata Djarot
-
Pengawalnya Dipukul Massa, Djarot: Dia Sudah Saya Ajak Makan
-
Djarot Maafkan Gerombolan yang Coba Usir Dirinya di Haul Soeharto
-
Sempat Dihalangi Masuk, Djarot Teringat Kisah Nabi Muhammad SAW
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen