Suara.com - Abraham Lunggana atau beken disebut Haji Lulung resmi dipecat sebagai Ketua Dewan Pemimpin Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta, Senin (13/3/2017).
Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz menegaskan, Haji Lulung dipecat karena tidak patuh terhadap perintah tertinggi partai berlambang Kakbah tersebut. Haji Lulung dipecat setelah memimpin deklarasi dukungan kepada Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Minggu (12/3).
"Sejak Senin hari ini, Haji Lulung beserta anggotanya yang ada di Fraksi PPP DPRD DKI bukan lagi kader PPP. Secara resmi, DPP PPP akan menyiarkan keputusan pemecatan itu Senin malam,” tegas Djan Faridz ketika dikonfirmasi, Senin (13/3) siang.
Faridz mengungkapkan, pemecatan ini tidak dilakukan sewenang-wenang dan justru langkah terakhir yang diputuskan DPP PPP.
Sebab, sambung Faridz, DPP PPP sebenarnya sudah kali ketiga memberikan surat peringatan kepada Lulung agar patuh terhadap institusi tertinggi partai yang memutuskan mendukung pasangan kandidat Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI.
"Haji Lulung sudah tiga kali diberi surat peringatan. Tapi dia tetap mendeklarasikan dukungan untuk pasangan kandidat lain. DPP sebelumnya sudah memutuskan mendukung Ahok-Djarot,” terangnya.
Sehari sebelumnya, Minggu (12/3), Haji Lulung nekat mendeklarasikan DPW PPP DKI mendukung pasangan Anies-Sandi.
Lulung mengatakan, pilihannya itu mewakili keinginan massa serta diputuskan melalui mekanisme sah partai berlambang Kakbah tersebut.
"Tadi ditanya persoalan tidak sejalan dengan Djan Faridz. Tapi, kami di Jakarta memunyai tema ‘dari Jakarta selamatkan PPP untuk umat’ pada pilkada ini," kata Lulung di DPW PPP DKI Jakarta, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, Minggu (12/3/2017).
Baca Juga: Misbakhun: Logo PKI di Mata Uang Rupiah Adalah Hoax!
Ia mengklaim, pendukung PPP di DKI Jakarta hampir 1 juta orang. Pencapaian itu adalah hasil dari perjuangan konstituen. Karenanya, suara konstituen yang secara mayoritas menginginkan gubernur baru di Jakarta harus diakomodasi.
"Faktanya adalah PPP punya 10 kursi di DPRD DKI, dan 3 kursi DPR RI," tutur Lulung.
Menurut Lulung, jika pihaknya menuruti keputusan DPP maka sama saja mengkhianati suara konstituen.
Berita Terkait
- 
            
              Sandiaga Sesumbar: Lima Pekan Lagi, Jakarta Punya Pemimpin Baru
 - 
            
              Alasan Haji Lulung Membelot dan Dukung Anies-Sandi
 - 
            
              Deklarasi Dukung Anies-Sandi, Lulung: Kita Ingin Gubernur Baru
 - 
            
              PPP Klaim Investor Asing Kecewa Ahok-Djarot Tak Menang 1 Putaran
 - 
            
              Djan Faridz Ungkap Janji Ahok yang Membuatnya Sempat Kaget
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?