Suara.com - Sejumlah santri berdiri di bawah teduhnya pepohonan di halaman Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, untuk menunggu keluarnya Presiden Joko Widodo yang tengah menjenguk pemimpin pesantren mereka KH Hasyim Muzadi, Rabu (15/3/2017).
Kepada Antara, para santri di pesantren itu rela berdoa untuk kesembuhan sang pimpinan pesantren yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut. Bahkan, mereka melakukan khatam Al Quran atau membaca Al Quran hingga selesai setiap hari.
"Kami doa bersama dan melakukan khatam Al Quran setiap hari. Para santri yang membaca waktunya digilir," kata Ketua Organisasi Santri Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Malang Marzuki Nur Syamsuri (21).
Marzuki menjelaskan, kegiatan khatam Al Quran sehari itu telah dimulai sejak awal Maret 2017. Setiap harinya, sekitar 10 santri bergantian membaca Al Quran selama 4 jam untuk kemudian bergantian dengan 10 santri lain untuk waktu yang sama.
"Biasanya dimulai dari subuh sampai malam. Kemarin itu sampai jam 00.00 WIB. Ada juga yang sampai 24 jam mengaji. Jadi giliran saja sampai sekarang," tutur Marzuki.
Marzuki menceritakan, KH Hasyim merupakan panutan para santri yang selalu mengajarkan makna kehidupan dan perdamaian.
Seluruh santri, ungkap Marzuki, merasa prihatin atas kondisi kesehatan Hasyim yang menurun.
"Doa dari kami juga selalu penuh untuk bapak untuk sembuh dan kembali segar. Kami sangat berharap karena pondok sendiri masih sangat membutuhkan bimbingan dari pak Kyai," ujar Marzuki.
Baca Juga: ACTA Protes Pencopotan Spanduk 'Tolak Salatkan Jenazah'
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berkunjung menjenguk Hasyim Muzadi di kediamannya di Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Presiden berharap Hasyim segera pulih dan mendapat kesembuhan. "Kita menengok Pak Kiai Haji Hasyim Muzadi. Kita semuanya berdoa beliau dapat segera diberi kesembuhan secepatnya," kata Presiden.
Akhir pekan lalu, kondisi kesehatan KH Hasyim Muzadi menurun dan sempat dirawat di RS Lavalette.
Setelah dilakukan perawatan selama beberapa hari, kondisi kesehatan mantan Ketua PBNU itu membaik dan diperbolehkan pulang ke kediaman di Lowokwaru.
Manajemen RS Lavalette menjelaskan mantan Ketua Umum PBNU tersebut ingin menjalani masa pemulihan di kediamannya agar dekat dengan para santri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO