Habib Rizieq Shihab sambangi kementrian pertanian di Jakarta, Selasa (28/2), sebagai saksi ahli agama dalam sidang lanjutan kasus penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). [Suara.com/Oke Atmaja]
Acara peringatan Supersemar sekaligus hari ulang tahun mendiang mantan Presiden Soeharto di Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu (11/3/2017), berlangsung meriah. Keluarga Cendana mengundang calon gubernur dan wakil gubernur, tokoh politik, juga ormas Islam, di antaranya Front Pembela Islam.
Juru bicara FPI Slamet Ma'arif mengatakan organisasinya menghadiri acara tersebut karena diminta bantuan oleh Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto untuk membantu pelaksanaan acara sekaligus pengamanan.
"Jadi kemarin itu kan dalam rangka Supersemar sekaligus haul Pak Soeharto. Ketua panitianya Bu Titiek. Dalam kepanitiaan itu, pihak keluarga Pak Harto meminta bantuan kepada FPI. Pertama bantuan untuk acara dan pengisi-pengisi acara. Kedua, untuk pengamanan internal di kompleks Masjid At Tin," kata Slamet kepada Suara.com, Rabu (15/3/2017).
Acara tersebut, antara lain dihadiri Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Djarot Saiful Hidayat. Ketika Djarot datang, sempat disoraki massa. Mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung, ustadz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym juga hadir.
Keluarga Cendana, kata Slamet, juga meminta pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab untuk memberikan tausiyah.
"Oh iya, habib mengisi tausiyah. Beliau diminta tausiyah tunggal," kata dia.
Slamet mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari belajar sejarah.
"Tentang Supersemar. Jadi intinya lewat acara itu, kami mengingatkan umat, kami mendukung kepemimpinan Sukarno memberikan surat perintah kepada Pak Soeharto. Kemudian kami juga berterimakasih dan mendukung apa yang sudah diputuskan oleh Pak Harto ketika menerima amanah membubarkan PKI," kata dia.
Slamet kemudian mengaitkan dengan keberadaan FPI di negeri ini.
"Andaikata ketika itu Pak Sukarno tidak mengeluarkan surat, tidak menjalankan amanah dalam Supersemar tersebut, mungkin dakwah kami nggak akan seperti ini. Komunis masih bertebaran di mana-mana. Itulah jasa kedua pemimpin Indonesia. Kami berterima kasih kepada Pak Sukarno memberikan surat perintah, terimakasih juga kepada pak Suharto yang telah menjalankan amanah untuk membubarkan PKI," kata dia.
Juru bicara FPI Slamet Ma'arif mengatakan organisasinya menghadiri acara tersebut karena diminta bantuan oleh Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto untuk membantu pelaksanaan acara sekaligus pengamanan.
"Jadi kemarin itu kan dalam rangka Supersemar sekaligus haul Pak Soeharto. Ketua panitianya Bu Titiek. Dalam kepanitiaan itu, pihak keluarga Pak Harto meminta bantuan kepada FPI. Pertama bantuan untuk acara dan pengisi-pengisi acara. Kedua, untuk pengamanan internal di kompleks Masjid At Tin," kata Slamet kepada Suara.com, Rabu (15/3/2017).
Acara tersebut, antara lain dihadiri Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dan Djarot Saiful Hidayat. Ketika Djarot datang, sempat disoraki massa. Mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung, ustadz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym juga hadir.
Keluarga Cendana, kata Slamet, juga meminta pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab untuk memberikan tausiyah.
"Oh iya, habib mengisi tausiyah. Beliau diminta tausiyah tunggal," kata dia.
Slamet mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari belajar sejarah.
"Tentang Supersemar. Jadi intinya lewat acara itu, kami mengingatkan umat, kami mendukung kepemimpinan Sukarno memberikan surat perintah kepada Pak Soeharto. Kemudian kami juga berterimakasih dan mendukung apa yang sudah diputuskan oleh Pak Harto ketika menerima amanah membubarkan PKI," kata dia.
Slamet kemudian mengaitkan dengan keberadaan FPI di negeri ini.
"Andaikata ketika itu Pak Sukarno tidak mengeluarkan surat, tidak menjalankan amanah dalam Supersemar tersebut, mungkin dakwah kami nggak akan seperti ini. Komunis masih bertebaran di mana-mana. Itulah jasa kedua pemimpin Indonesia. Kami berterima kasih kepada Pak Sukarno memberikan surat perintah, terimakasih juga kepada pak Suharto yang telah menjalankan amanah untuk membubarkan PKI," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Beda dari Tahun-Tahun Sebelumnya, Reuni Akbar 212 Bakal Digelar Usai Magrib
-
Terpopuler: Promo Sepatu Black Friday hingga Zodiak Paling Beruntung 24-30 November
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana