Suara.com - Direktur Populi Center Usep S Ahyar mengatakan kasus dugaan penggelapan hasil penjualan tanah dan kasus dugaan pemalsuan kwitansi yang melibatkan calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan berpengaruh pada elektabilitas pasangan Anies-Sandiaga di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Dia mencontohkan kasus dugaan korupsi dana hibah di Kwarda Gerakan Pramuka DKI Jakarta mantan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni.
"Iya pengaruhi kasus korupsi. Ini akan banyak mempengaruhi, seperti Sylviana juga," ujar Usep di Kantor Setara Institute, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (23/3/2017).
"Cuma persoalannya ini seberapa pengusutannya, seberapa jauh. Kalau cuma dugaan masih bisa disangkal. Para pendukung masih banyak yang sangkal juga, objektivitas masih ada. Kita pandang sesuatu sudah tidak objektiv lagi, ini kepentingan politik," sambungnya.
Usep mengatakan bahwa siapapun calon kepala daerah yang terlibat kasus korupsi di Pilkada DKI Jakarta, dapat mempengaruhi dan mempengaruhi elektabilitas di Pilkada DKI Jakarta.
"Iya. Siapapun yang tersangkut kalau kasusnya korupsi ya tentu mempengaruhi Apalagi kalau memang terbukti. Itu saya kira akan banyak kurangi elektabilitas," tandasnya.
Sandiaga bersama rekannya, Andres Tjahyadi, dilaporkan Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward Soeryadjaya, Djoni Hidayat, lewat Fransiska Kumalawati Susilo. Obyek tanah yang diperkarakan terletak di Jalan Raya Curug, Tangerang Selatan, Banten. Tanah tersebut dijual pada 2012.
Sandiaga sempat dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan sebegai saksi atas kasus tersebut. Akan tetapi dia tidak datang dengan alasan sedang ada kegiatan lain.
Sebelum kasus ini, Sandiaga juga pernah dipanggil Polsek Metro Tanah Abang sebagai saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik antara sesama anggota komunitas lari yang dipimpin Sandiaga . Dia baru datang setelah dipanggil untuk keduakalinya.
Baca Juga: Dilaporkan Kasus Baru Lagi, Polisi Bakal Panggil Sandiaga
Berita Terkait
-
Siapa yang Paling Diuntungkan Isu Intoleransi di Jakarta?
-
Dilaporkan Kasus Baru Lagi, Polisi Bakal Panggil Sandiaga
-
Anies Didukung Relawan AHY dan Bakal Dapat Support GNPF MUI
-
Foto Djarot di Surat Suara Pakai Peci, Apakah Sandiaga Cemas?
-
Sandiaga Terancam, Timses: Black Campaign, Nggak Usah Diladeni
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko