Suara.com - Front Pembela Islam (FPI) mengungkapkan pernyataan terbilang tak lazim, yakni mereka belum memastikan bakal ikut mengerahkan massa untuk ikut demonstrasi bertajuk “Bela Al Quran 313” yang bakal digelar, Jumat (31/3/2017).
Padahal, FPI beberapa waktu kebelakang semakin tersohor sebagai organisasi yang gemar menggelar aksi unjuk rasa bertajuk "bela agama" dan memunyai massa aksi yang tokcer sebagai pressure groups (kelompok penekan nonpartisan yang berpengaruh).
Namun, Juru Bicara FPI Slamet Maarif mengakui, sangat mendukung rencana aksi itu. Tujuan aksi ini untuk menuntut Presiden Joko Widodo mencopot jabatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena sudah berstatus terdakwa perkara dugaan penodaan agama.
"FPI mendoakan aksi itu berjalan dengan lancar dan sukses sebagaimana yang sudah direncanakan," kata Slamet kepada Suara.com, Selasa (28/3/2017).
Namun, Slamet enggan menjawab ketika disinggung perihal estimasi jumlah pendemo FPI yang akan menghadiri aksi tersebut.
Slamet berkilah agar hal tersebut ditanyakan kepada Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khathtath yang merupakan salah satu insiator gerakan tersebut. Secara tersirat, dia ingin nama FPI tidak disangkutpautkan dengan rencana aksi 313.
"Kami hanya mendoakan semoga acaranya sukses dan lancar. Kami hanya mendukung aksi 313," kata dia.
Terkait adanya aksi ini, polisi belum mendapatkan pemberitahuan dari perwakilan pendemo.
"Kami masih menunggu, belum ada pemberitahuan yang masuk ke kepolisian," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (27/3/2017).
Baca Juga: Inul Daratista dan Nasihat Sinis 'Si Gila' Diogenes
Ketika diwawancara, Argo terlihat tidak mengerti tujuan aksi semacam itu. "Ngapain lagi sih?" kata Argo.
Dia meminta masyarakat tidak ikut serta dalam aksi tersebut. Sebab, aksi massa di tengah proses pilkada bisa memperkeruh situasi menjelang pencoblosan yang akan berlangsung 19 April 2017.
"Intinya kegiatan politik DKI ini berjalan sesuai, jangan memperkeruh suasana biarkan berjalan sesuai yang ada," tuturnya.
Argo mengatakan, pengawasan pilkada sudah dilakukan oleh petugas. Pengamanan pilkada sudah dilakukan oleh TNI, Polri, dan aparatur pemerintah Jakarta.
"Kalau cuma permohonan melakukan kegiatan harus tahu kan kepolisian. Kami tetap melakukan pengamanan," kata dia.
Poster berisi ajakan untuk mengikuti aksi tersebut viral di media sosial.
Aksi tersebut rencananya dimulai dengan salat Jumat bersama di Masjid Istiqlal pada pukul 11.30 WIB. Setelah itu, mereka bergerak ke depan Istana Merdeka pada pukul 13.00 WIB.
Dalam kontestasi Pilkada Jakarta putaran kedua diikuti oleh dua pasangan calon. Keduanya adalah paslon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan paslon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah