Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan mempertanyaan sikap Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), yang ia rasakan berat sebelah saat mengusut kasus terkait peserta pilkada.
Anies menuturkan, polisi terkesan lambat merespons laporan-laporan pelanggaran hukum dari kubunya. Sementara jika dirinya atau Sandiaga Uno yang dilaporkan, polisi bertindak sebaliknya, lebih cepat merespons.
"Kami banyak lapor tapi tidak ditindaklanjuti. Sementara kalau memanggil bang Sandi langsung ditindaklanjuti. Kenapa yah? Kok polisi responsif yah kalau ada pelaporan terhadap Sandi, tapi kalau ada laporan dari kami kok lama prosesnya," tutur Anies, Kamis (6/5/2017).
Anies berharap, aparat pemerintah maupun kepolisian bersikap netral dalam putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 19 April 2017.
Sebab, ketika pemerintah maupun kepolisian terlibat politik praktis, justru bakal merusak nilai-nilai demokrasi.
"Kami ingin mengajak pemerintah untuk netral, kami ajak polisi untuk netral. Kan yang harusnya mengajak netral adalah pemerintah, bukan warga. Tapi kalau melihat begini, rasanya kami harus mengingatkan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Anies dilaporkan tim kuasa hukum pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, atas dugaan pencemaran nama baik, Rabu, (5/5/2017).
Anies sendiri mengakui tak mau ambil pusing atas pelaporan dugaan perkara pidana tersebut.
"Ya tidak apa-apa (dilaporkan). Biar tim hukum saja yang merespons," kata Anies di rumahnya, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis.
Baca Juga: Tim Anies-Sandi Temui Data Invalid, KPU Nyatakan DPT Tak Berubah
Sebaliknya, Anies justru menganggap bahwa tim hukum Ahok-Djarot yang melakukan fitnah terhadap dirinya. Ia juga menuturkan, merasa sudah bosan difitnah.
"Ya saya dan bang Sandi sudah agak bosan difitnah. Fitnah lagi, fitnah lagi. Panggilan polisi lagi, panggilan polisi lagi. Kita lihat saja nanti," ujar Anies.
Kuasa hukum Ahok-Djarot, Pantas Nainggolan, melaporkan Anies ke polisi karena ucapannya di salah satu tempat kampanye.
Kala itu, Anies diklaim menyatakan ada lebih dari 300 kawasan di Jakarta yang bakal digusur pasangan Ahok-Djarot. Video yang memuat ucapan Anies tersebut viral di laman berbagi youtube.
Menurut Pantas, ucapan Anies tersebut tidak benar dan mengarah pada fitnah terhadap Ahok-Djarot.
"Kami mengajukan laporan terkait dugaan manipulasi data yang dilakukan oleh Anies berupa penyampaian informasi sesat yang kita anggap fitnah," kata Pantas.
Berita Terkait
-
Anies Ajak Profesional dan Mahasiswa Tingkatkan Pendidikan DKI
-
Djarot Rencanakan Hal Ini bagi Komunitas Gerobak Dangdut
-
Dituding Anies Akan Gusur 300 Lokasi, Djarot: Mana Datanya?
-
Didukung Annisa Bahar Dkk, Djarot Ingin Bina Gerobak Dangdut
-
Jelaskan Kepergian Kliennya, Kuasa Hukum Bantah Andreas Kabur
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Lumpur Setinggi 2 Meter Mustahil Disingkirkan? Ini Solusi Manfaatkan Kayu Gelondongan Sisa Banjir
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313