Suara.com - Kinara, balita yang masih berusia dua tahun di Medan, Sumatera Utara, terpaksa harus hidup sebatang kara setelah ayah, ibu, kedua kakak, serta neneknya, tewas dibantai orang tak dikenal, Minggu (9/4/2017) dini hari.
Peristiwa tersebut terjadi di kediaman mereka, Jl Rumah Potong Hewan/Kayu Putih, Gang Tengah, Lingkungan XI Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli.
Dalam pembunuhan sadis tersebut, orangtua Kinara, Rianto (40) dam Yani (35); dua kakaknya, Naya (14) serta Gilang Laksono (10); serta sang nenek, Marni (50), tewas digorok. Sementara Kinara mendapat luka lebam di sekujur tubuh.
“Pembunuhan itu kali pertama diketahui tetangga, Minggu siang, sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka curiga seluruh korban tidak kunjung keluar rumah, dan lampunya terus hidup. Ketika didobrak, satu keluarga sudah bersimbah darah. Satu korban selamat, ditemukan di bawah kolong tempat tidur,” tutur Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel, Senin (10/4) via telepon.
Ia mengatakan, warga yang dimintakan keterangan mengatakan terdapat satu unit sepeda motor, dan satu telepon seluler milik korban tak ditemukan dalam rumah tersebut.
Rycko menuturkan, fakta tersebut mengindikasikan pembunuhan tersebut tak bermotif untuk mencuri barang berharga milik korban.
“Sementara kami menduga ini adalah pembunuhan berencana. Kami juga menduga pelakunya adalah orang dekat korban,” jelasnya.
Rycki mengungkapkan, sudah membentuk tim khusus terdiri dari penyidik, laboratorium kriminal, serta dokter polisi, untuk mempercepat penyelidikan dan penuntasan kasus sadistik ini.
Baca Juga: Orang yang Menekan Miryam Bakal Jadi Tersangka Baru Korupsi e-KTP
Sementara Kinara, kekinian masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Mitra Medika. Ruang perawatan Kinara juga dijaga secara ketat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu