Juru Bicara Tim Pemenangan Anies- Sandi, Anggawira menganggap video kampanye Cagub Cawagub Basuki (Ahok)- Djarot yang beredar di media sosial telah memojokan umat Islam. Pasalnya, dalam video berdurasi 2 menit tersebut salah satu adegannya menunjukan sekumpulan pria dengan peci, dan baju putih sedang melakukan aksi demo yang menimbulkan kericuhan. Atas hal tersebut, Anggawira menilai paslon tersebut telah khilaf.
“Ya, mungkin khilaf buat video ini. Mereka tidak sadar bahwa video yang beredar di instagram dan menjadi viral ini kembali telah menyinggung dan melukai umat muslim, karena kontennya secara tidak langsung menyiratkan hal negatif tentang umat muslim, ” kata Anggawira di Jakarta, Senin (10/4/2017).
Untuk itu, Koordinator Sahabat Anies-Sandi ini menyatakan pihaknya akan melayangkan laporan ke KPU dan Bawaslu agar video tersebut ditarik dan dilarang tayang karena tidak sesuai dengan nilai- nilai kebhinekaan.
“Video kampanye ini justru jauh dari nilai- nilai kebhinekaan, dan berpotensi menyebabkan perpecahan untuk itu kita minta agar KPU dan Bawaslu mencabut video kampanye tersebut, dan melarang untuk tayang di media sosial apapun,” jelas Anggawira.
Sebelumnya, Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer, Anthony Leong juga melaporkan video kampanye Ahok- Djarot tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Tema yang diangkat soal keberagaman dianggap Anthony merupakan sebuah potret yang melecehkan Presiden Jokowi karena tidak mampu menjaga stabilitas dan keamanan Indonesia.
"Video ini parah, ini sebuah isu yang melecehan Presiden Jokowi karena dianggap tidak mampu menjaga keamanan dan stabilitas politik. Kampanye yang digaungkan itu bukan lagi keberagaman, ini pelecehan terhadap masyarakat yang dianggap selalu punya watak kekerasan, pelecehan terhadap akal sehat kita sebagai manusia biasa dan pelecehan terhadap sistem demokrasi Indonesia," ujar Anthony yang juga Pakar Digital Marketing ini Minggu, (9/4/2017).
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Zita Anjani Diduga Kerap Mangkir dari Acara Penting, Pantas Dicopot dari Utusan Khusus Presiden?
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
-
Viral Video Prabowo Tayang di Bioskop, Mensesneg: Lumrah Selama Tak Langgar Aturan
-
Hadapi 'Gender Trap', Menteri PPPA Desak Polwan Diberi Peran Lebih di Posisi Strategis
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?