Suara.com - Polda Metro Jaya enggan menjamin penundaan pemeriksaan perkara yang menjerat pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Pihak Polda menyatakan, keputusan penundaan tergantung dari situasi, dan sepenuhnya berasal dari penilaian para penyidik.
"Nanti situasional saja kami lihat, nanti penilaian dari penyidik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Senin (10/4/2017).
Argo menambahkan, pihak Polda menjamin jika penanganan perkara yang dituduhkan kepada Anies dan Sandi akan dilakukan secara adil.
"Semuanya harus adil," tegas Argo.
Anies sebelumnya dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. Laporan dibuat tim Advokasi pasangan nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
Sedangkan Sandi dipolisikan atas kasus dugaan penggelapan dan pemalsuan kuitansi hasil penjualan tanah di Jalan Curug Raya, Tangerang Selatan, Banten tahun 2012.
Kasus yang menyeret Sandiaga merupakan laporan Fransiska Kumalawati Susilo yang mewakili kliennya, Edward Soeryadjaja dan Djoni Hidayat.
Dalam kasus pemalsuan kuitansi, penyidik Polda telah memeriksa Fransiska sebagai pelapor, Jumat (7/4/2017) pekan lalu.
Baca Juga: Presiden PKS Mundur dari Keanggotaan DPR, Ini Alasannya
Pemeriksaan Fransiska, kata Argo guna melengkapi bukti-bukti atas tuduhan kasus pemalsuan kuitansi
"Keterangan dari pelapor, kalau dirugikan akan ditanyakan. Tunggu saja penyelidikan seperti apa," ujar Argo.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah melayangkan surat penundaan terhadap pemeriksaan Anies dan Sandi hingga tahap pencoblosan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, 19 April 2017, selesai dilakukan.
Penundaan pemeriksaan Anies dan Sandiaga berdasarkan surat tertanggal 4 April 2017 yang ditandatangani Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Mochamad Iriawan. Adanya penundaan pemeriksaan Anies dan Sandi karena alasan untuk menjaga situasi keamanan Jakarta tetap kondusif jelang pencoblosan putaran kedua.
Surat ini juga ditembuskan kepada Kapolri dan Irwasum Polri. Adapun isi penyampaian penundaan pemeriksaan Anies dan Sandi sebagai berikut:
"Berkaitan dengan hal tersebut diinformasikan bahwa proses hukum terhadap terlapor Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, baik pemanggilan dan pemeriksaan oleh penyidik Polri, ditunda pelaksanaannya setelah tahap tahap pemungutan suara Pemilukada DKI Putaran II."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Isi Amplop Terkuak! Kubu Roy Suryo Yakin 99 Persen Itu Ijazah Palsu Jokowi: Ada Foto Pria Berkumis
-
7 Fakta Kunci Pemeriksaan Gus Yaqut di KPK, Dicecar 9 Jam soal Kuota Haji
-
Bukan Karena Selebgram LM! Pengacara Tegaskan Penyebab Cerai Atalia-Ridwan Kamil Isu Privat
-
Polisi Sebut Ruko Terra Drone Tak Dirawat Rutin, Tanggung Jawab Ada di Penyewa
-
Rocky Gerung Ungkap Riset KAMI: Awal 2026 Berpotensi Terjadi Crossfire Antara Elit dan Rakyat
-
Menkes Dorong Ibu Jadi Dokter Keluarga, Fokus Perawatan Sejak di Rumah
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Grup MIND ID Kerahkan Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana ke Sumatra hingga Jawa Timur
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat