Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta kembali akan melangsungkan debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. Debat terakhir di pilkada Jakarta 2017 malam nanti akan diikuti dua pasangan calon, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Kedua paslon akan beradu program untuk merebut perhatian dan suara warga Jakarta pada 19 April.
Menghadapi debat melawan Anies-Sandi, pasangan Ahok-Djarot dan sejumlah tim siang ini akan melangsungkan pertemuan. Hal ini diutarakan juru bicara Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni. "Siang ini ada rencana ketemuan (Ahok-Djarot). Makan siang bareng sambil ngobrol santai saja," ujar Raja Juli kepada Suara.com, Rabu (12/4/2017).
Politikus yang akrab disapa Toni ini menerangkan tak ada persiapan khusus yang dilakukan Ahok-Djarot untuk mempersiapkan dalam debat final nanti malam.
Sebagai calon petahana, Ahok dan Djarot akan banyak menjelaskan program yang sudah dikerjakan selama menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Rileks saja, karena debat bagi incumbent seperi "laporan" saja ke masyarakat. Apalagi tingkat kepuasan publik kepada Pak Ahok rata-rata di atas 70 persen," kata Toni.
Debat terakhir di Pilgub Jakarta 2017 mengambil tema "Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta" isu debat mrncakup kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi. Sub tema dari debat tersebut terkait masalah transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha.
Debat yang akan berlangsung di Hotel Bidakara pukul 19.30 WIB ini akan dipandu oleh moderator Dwi Noviratri Koesno alias Ira Koesno, mantan presenter televisi swasta yang sukses memandu debat di putaran pertama lalu.
Baca Juga: #IklanAhokJahat, Warganet: Anies yang akan Pimpin Jakarta
KPUD DKI menunjuk tujuh orang panelis yang akan menyiapkan pertanyaan. Selain jumlah panelis lebih banyak, masyarakat dan komunitas yang telah ditunjuk juga akan berpartisipasi langsung memberi pertanyaan bagi kedua pasangan calon.
Debat akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi. Durasi 120 menit untuk acara dan 30 menit untuk iklan.
Berita Terkait
-
Soal Video Kampanye Ahok Djarot, Tim Anies- Sandi: Mungkin Khilaf
-
Tim Anies- Sandi Klaim Warga DKI Ingin Pemerintahan yang Stabil
-
Indo Digital Tuding Video Ahok-Djarot Lecehkan Presiden Jokowi
-
Pertemuan di Rumah Prabowo Bahas Polemik Pilkada DKI
-
Amien Rais: Kalau Ahok Menang karena Curang, Akan Ada Gerakan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar