Suara.com - Tim advokasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno melaporkan tim rivalnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat ke Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta.
Menurut Wakil Ketuam Tim Advokasi Anies-Sandiaga, Yupen Hadi, setidaknya terdapat tiga hal dugaan pelanggaran kampanye yang telah dilakukan oleh tim Ahok-Djarot akhir-akhir ini.
"Pertama itu dugaan money politik salah satu program tim paslon dua mengenai lansia. Hari ini ada tiga tempat di Bank DKI untuk pembuatan Kartu Lansia yaitu di cabang Pencenongan, Pramuka dan Cempaka Putih Barat," kata Yupen di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Jalan Danau Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (12/4/2017).
Yupen menjelaskan dalam hal ini tim Ahok-Djarot sengaja memobilisir lanjut usia (lansia). Adapun modus yang dipakai yaitu dengan membagikan bingkisan kepada masyarakat yang berisi pembersih septic teng.
Dalam bingkisan tersebut juga terdapat selebaran yang berisi imbauan kepada Lansia untuk pergi ke Bank DKI terdekat dengan membawa KTP dan Kartu Keluarga. Para lansia ini akan diberikan uang sebesar Rp600 ribu secara cuma-cuma.
"Dijanjikan setiap lansia akan mendapat uang Rp600 ribu. Nah inilah yang sudah kita laporkan," ujar Yupen.
Sedangkan laporan yang kedua yaitu terkait pembagian sembako oleh tim Ahok-Djarot kepada warga. Menurut Yupen, relawan Badja (Basuki-Djarot) melakukan pembagian sembako secara masif di beberapa wilayah di Jakarta.
"Badja melakukan banyak sekali bagi-bagi sembako ke masyarakat, masif di Jakarta Timur, Jakarta Selatan. Dan itu sudah berlangsung sejak beberapa waktu belakang. Dan kita duga akan dilakukan beberapa saat lagi ke depan," tutur Yupen.
Tim Anies-Sandiaga pernah melaporkan hal ini sebelumnya ke Bawaslu Jakarta. Kata dia, lokasi pembagian sembako sebelumnya di daerah Kwitang, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Djarot Minta Doa untuk Debat Lawan Anies-Sandiaga
"Jadi modusnya begini, ada voucher senilai Rp5 ribu ditukar dengan satu paket sembako. Isinya ada gula, ada beras, indomie, ada minyak goreng kemudian masyarakat menyerahkan fotocopy KTP. Nah ini menurut kami money politic," ujar Yupen.
Laporan ketiga yaitu mengenai adanya selebaran yang dirasa memfitnah Anies-Sandiaga. Selebaran yang dimaksud berisi tulisan "Apabila Anies-Sandi kalah, maka umat muslim akan revolusi". Di selebaran tersebut terdapat logo Anies-Sandiaga.
"Maka kami nyatakan bahwa ini tidaklah benar. Tidak ada niatan dari kita untuk melakukan revolusi muslim. Itu ada orang-orang yang tidak bertangung Jawab. Anies-Sandi pro keberagaman, pro pada nilai-nilai kebaikan. Tidak ada maksud untuk membuat kerusuhan, menghilangkan nilai-nilai pancasila," kata Yupen.
"Dari tiga laporan ini kita punya bukti. Ada bukti foto pembagian sembako, ada bukti masif antri di Bank DKI. Ada bukti buku tabungan, kita ada semua. Bukti obatnya juga ada. Nah artinya upaya ini langsung dari relawan paslon dua. Ini secara resmi loh relawan Badja," Yupen menambahkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan