Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer, Anthony Leong melaporkan iklan kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena diduga terdapat indikasi pelanggaran. Anthony yang didampingi Anggawira yang juga seorang akademisi dari Universitas Al Syafi'iyah dan advokat Mahfudz Latuconsina menyatakan laporan ini sebagai “early warning” bagi Tim Ahok- Djarot untuk tidak menyangkan kembali iklan kampanye tersebut.
“Kami dari perkumpulan Indo Digital Volunteer ingin memberi early warning kepada Tim Ahok- Djarot agar tidak menampilkan video ini sebagai iklan kampanye yang resmi,” ujar Anthony di kantor KPI Pusat, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Dalam video berdurasi 2 menit tersebut Anthony melihat hal- hal yang kontradiktif karena Ahok- Djarot selama ini selalu menggaungkan soal kebhinekaan, Pancasila, dan persatuan. Namun, justru dalam video tersebut banyak menampilkan visual dengan suasana mencekam sehingga menginterpretasikan bahwa warga Jakarta seolah belum siap menerima keberagaman.
“Kita inginkan demokrasi yang sejuk, kita ingin value dari Pilkada ini diiisi dengan gagasan. Jadi, bukan isu- isu kekerasan, dan SARA seperti yang ada di video tersebut yang ditunjukkan. Laporan ini jadi early warning agar Tim Ahok- Djarot berkampanye lebih positif, karena waktu tinggal 1 minggu lagi,” ujar Anthony yang juga Pakar Digital Marketing ini.
Dalam laporannya, Anthony memaparkan beberapa potongan gambar iklan kampanye yang diambil dari youtube dan tidak ditampilkan di Lembaga Penyiaran. Diantaranya adegan tindakan kekerasan oleh demonstran terhadap seoarang ibu dan anak yang berada di dalam mobil, kemudian, demonstrasi anti cina yang dilakukan oleh orang- orang berpeci, dan bersorban dengan spanduk bertuliskan “Ganyang Cina”, dan beberapa cuplikan lain yang mengundang kontroversi.
"Kami tidak mau mencederai demokrasi dan seluruh elemen bangsa, artinya saya kebetulan hadir sebagai pemerhati medsos, arinya kita tidak ingin medsos diisi dengan konten seperti ini," ujar Anthony.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Ketua KPI Pusat, Yuliandre Darwis mengaku telah menerima laporan yang dilayangkan oleh Perkumpulan Digital Volunteer, dan akan membahasnya dalam rapat pleno.
“Kami telah menerima laporan dari Perkumpulan Indo Digital Volunteer atas beberapa indikasi pelanggaran yang terdapat dalam video iklan kampanye Ahok- Djarot. Kita akan bahas aduan ini dalam rapat pleno,” ujar Yuliandre.
Baca Juga: Soal Video Kampanye Ahok Djarot, Tim Anies- Sandi: Mungkin Khilaf
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Yuliandre Darwis menyatakan apabila video kampanye Ahok-Djarot yang berdurasi 3 menit tidak mengalami proses editing, akan berpotensi melakukan pelanggaran.
"Kalau yang durasi 3 menit ada 8 indikasi pelanggaran, yang secara resmi melapor baru ini, kami juga lakukan monitoring. Iklan ini berbeda dengan iklan di media sosial dan media baru. Di media baru viralnya sudah kemana-kemana," tuturnya.
Berita Terkait
-
Sindir soal Bukit Duri, Anies: Jangan Bohong saat Kampanye
-
Anies Tolak Reklamasi, Ahok: Kami Tak Berniat Mengusir Nelayan
-
Debat soal Cabai, Sandiaga Uno: Oh, Pak Djarot Bawa Sontekan Ya?
-
Anies Sindir Ahok soal Rute Transportasi Umum Tak Partisipatif
-
Debat Pamungkas, Djarot: Pertanyaan Apa pun Kami Jawab
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
Wafat di Pesawat Usai Tolak Tambang Emas, Kematian Wabup Sangihe Helmud Hontong Kembali Bergema
-
PLN Pastikan Kesiapan SPKLU Lewat EVenture Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026
-
Soal Polemik Perpol Baru, Kapolri Dinilai Taat Konstitusi dan Perkuat Putusan MK
-
Kritik Penunjukan Eks Tim Mawar Untung sebagai Dirut Antam, KontraS: Negara Abai Rekam Jejak HAM!
-
Mendagri Tito Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana di Sumbar
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
Jawab Kritik Rektor Paramadina, Wamendiktisaintek Tegaskan Fokus Pemerintah Bukan Kuota PTN
-
Korsleting Dominasi Kasus Kebakaran Jakarta, Pengamat: Listriknya 'Spanyol', Separuh Nyolong!
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Waspada Cuaca Ekstrem, Distamhut DKI Pangkas 69 Ribu Pohon Rawan