Suara.com - Sidang terdakwa pembunuhan Kim jong-Nam, Siti Aisyah (25) dan Doan Thi Huong (28) di Mahkamah Sepang Selangor, Kamis (13/4/2017), berlangsung di bawah penjagaan ketat aparat keamanan.
Sejumlah aparat polisi bersenjata, berpakaian seragam hitam dengan menggunakan penutup wajah sebatas mata, bersiaga di dalam komplek mahkamah. Sedangkan polisi bertameng berjaga-jaga di pintu masuk gedung.
Di belakang polisi bersenjata nampak belasan mobil patroli polisi dan para tamu, sedangkan di dekat penjagaan dipasang 'pita' police line warna kuning.
Pita warna kuning juga dipasang di depan pagar yang menjadi lokasi pendaftaran wartawan nasional dan internasional.
Hanya 40 wartawan yang diperbolehkan masuk ke lokasi sidang, 14 di antaranya wartawan internasional termasuk Indonesia. Puluhan wartawan lainnya hanya menunggu di depan pagar.
Wartawan internasional yang terpilih harus menyerahkan paspor dan ponsel untuk mendapatkan ID card masuk.
Pada pukul 08.00 pagi pengacara Doan Thi Huong, Dato' Naran Singh tiba di lokasi bersama sejumlah tim. Dia merupakan pengacara baru mengganti pengacara sebelumnya.
Pukul 08.15 pengacara Siti Aisyah dari Gooi & Azura, Selvi dan sejumlah tim tiba di lokasi persidangan bersamaan dengan penerjemah WNI yang ditunjuk Mahkamah Sepang Saiful Aiman.
Kemudian disusul mobil bernomor Corp Diplomatic merah yang masuk langsung menuju tempat menurunkan penumpang di dekat lobi gedung dekat ruang sidang.
Baca Juga: Lelaki yang Meludahi Jurnalis NET TV Minta Maaf
Aturan ketat terhadap wartawan diatur oleh Officer Chief Police District (OCPD). Humas Polis Diraja Malaysia (PDRM) Kombes Skanda mengatakan pengaturan wartawan untuk menghindari situasi chaos seperti sidang sebelumnya.
Kim jong-Nam, saudara sebapak pemimpin Korea Utara Kim jong-Un, meninggal dunia setelah diserang di Bandara Internasionl Kuala Lumpur Malaysia pada 13 Februari lalu yang peristiwanya diduga melibatkan Siti Aisyah dan Doan Thi Huong. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral