Suara.com - Kashira Uzi meminta maaf sudah meludahi dan melakukan kekerasan kepada Jurnalis NET Haritz Ardiansyah lewat akun Instagramnya, @Kashira_Uzi. Kashira meludahi Haritz, Selasa (11/4/2017) malam.
Kashira menyesal dengan perbuatannya. Dia minta dipertemukan dengan Haritz.
"Saya Kashira Uzi, saya membuat Video ini, hari ini, tujuannya untuk meminta maaf kepada wartawan-wartawan yang tadi malam saya kasari dengan cara sata ludahi dan saya rusaki barang-barangnya. Saya harap kita semua bisa berdamai di sini dan saya juga sudah merasa menyesal dengan perbuatan saya yang semalam kalau bisa saya mau bertemu dengan wartawan yang saya ludahi semalam. Saya ingin meminta maaf secara pribadi dengan dia. Terima kasih," begitu kata Kashira dengan mengunggah permintaan maafnya lewat video di Instagram, Rabu (12/4/2017) siang.
Kasus kekerasan terbaru terjadi pada Rabu dinihari, sekitar pukul 00.30, di Jalan Kemang Raya Jembatan Krukut, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Jurnalis NET Haritz Ardiansyah, yang malam itu memakai seragam NET, meliput banjir di kawasan Kemang. Dia mengambil gambar jalanan, lalu lintas, kendaraan yang terkena banjir dan yang mogok.
Saat sedang mengambil gambar mobil Mini Cooper (nomor polisi B909JCW) yang tengah mogok, tiba-tiba seorang yang sedang di dekat mobil tersebut menghampiri Haritz dan memukul wajahnya bagian kiri. Dia juga meludahi Haritz. Pelaku mengatakan tidak suka diambil gambarnya.
Haritz mencoba berdamai dan akan menghapus gambar bagian mereka. Saat sedang menghapus, tiba-tiba pelaku merampas kamera dan terjadi tarik-tarikan yang berakibat patahnya viewfinder kamera. Pelaku kemudian juga memukul mobil peliputan NET hingga penyok.
Selain mobil Mini Cooper, juga ada Pajero yang masuk rombongan tersebut (nomor polisi B909JAA). Teman-teman pelaku kemudian melerai. Haritz dan sopir NET kemudian melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Ketika polisi dan pengemudi NET kembali ke lokasi, mobil tersebut sudah tidak ada.
Berita Terkait
-
AJI Jakarta Desak Polisi Usut Lelaki yang Meludahi Jurnalis NET
-
Polisi Harus Tangkap Orang yang Aniaya dan Ludahi Jurnalis NET TV
-
Telantarkan Hak, Jurnalis IFT Laporkan CEO PT Gendaindo Perkasa
-
Independen, UMN dan Kompas.com Juara Jakarta Editors Lab 2017
-
Ngaku Pers, Ancam Nelayan Pakai Senpi Agar Beli Kaos Media Buser
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Soroti Kasus Keracunan MBG, Wamen PPPA Veronica Tan Usul Tiga Perbaikan Kunci
-
Indef Kritik Kebijakan Fiskal Pemerintah: Sektor Riil Sakit, Suntikan Likuiditas Bukan Obatnya
-
Jokowi Ngotot Prabowo-Gibran 2 Periode, Manuver Politik atau Upaya Selamatkan Ijazah Gibran?
-
Siapa Tony Blair? Mendadak Ditunjuk Jadi Pemimpin Transisi Gaza
-
Dian Hunafa Ketahuan Bohong? Pembelaan Ijazah Gibran Disebut Sesat, Gugatan Rp125 T Terus Bergulir!
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan