Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, berbincang bersama Menkopolhukam Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Tito Karnavian, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4).
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memastikan pemerintah akan melindungi warga untuk menggunakan hak pilih pada pilkada Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan pada Rabu (19/4/2017).
"Tugas negara kan melindungi warga negara, jabatannya bagaimana aparat keamanan dapat membangun suasana kondusif. Membangun bagaimana para pemilih dapat memilih dengan tenang tanpa intimidasi, tanpa tekanan cara mempengaruhi mereka memilih," kata Wiranto kepada wartawan di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4).
Atas nama negara, Wiranto mengingatkan kelompok manapun jangan mengintimidasi warga untuk mengatur pilihan.
"Biarkan mereka memilih dengan bebas, biarkan mereka memilih pilihannya masing-masing," ujar dia.
Aparat keamanan sudah siap diterjunkan untuk mengamankan 13 ribu tempat pemungutan suara dan obyek-obyek vital di Ibu Kota.
Pengamanan pilkada melibatkan Polri, TNI, Badan Intelijen Negara, serta didukung aparat keamanan pemerintah daerah.
"Segala potensi yang kami anggap dapat mengganggu pilkada telah dikoordinasikan dengan ketat oleh Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN, sehingga bisa dielimininasi atau dinetralisir," kata dia.
Itu sebabnya, Wiranto mengimbau masyarakat Jakarta jangan pernah khawatir untuk memberikan hak pilih sesuai hati nurani.
"Silakan masuk ke TPS masing-masing melaksanakan proses pemilihan dengan tenang sesuai pilihan masing-masing, sehingga apa yang disampaikan presiden bahwa nantinya hasil pemilihan yang dilakukan menghasilkan pemimpin berkualitas untuk memajukan DKI Jakarta," tutur dia.
"Gangguan itu tidak ada sebenarnya kalau masyarakat ikuti aturan, percayakan ke petugas untuk mengamankan (prosesi pilkada putaran kedua), tidak usah campur tangan, semua bisa berjalan lancar," Wiranto menambahkan.
"Tugas negara kan melindungi warga negara, jabatannya bagaimana aparat keamanan dapat membangun suasana kondusif. Membangun bagaimana para pemilih dapat memilih dengan tenang tanpa intimidasi, tanpa tekanan cara mempengaruhi mereka memilih," kata Wiranto kepada wartawan di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4).
Atas nama negara, Wiranto mengingatkan kelompok manapun jangan mengintimidasi warga untuk mengatur pilihan.
"Biarkan mereka memilih dengan bebas, biarkan mereka memilih pilihannya masing-masing," ujar dia.
Aparat keamanan sudah siap diterjunkan untuk mengamankan 13 ribu tempat pemungutan suara dan obyek-obyek vital di Ibu Kota.
Pengamanan pilkada melibatkan Polri, TNI, Badan Intelijen Negara, serta didukung aparat keamanan pemerintah daerah.
"Segala potensi yang kami anggap dapat mengganggu pilkada telah dikoordinasikan dengan ketat oleh Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN, sehingga bisa dielimininasi atau dinetralisir," kata dia.
Itu sebabnya, Wiranto mengimbau masyarakat Jakarta jangan pernah khawatir untuk memberikan hak pilih sesuai hati nurani.
"Silakan masuk ke TPS masing-masing melaksanakan proses pemilihan dengan tenang sesuai pilihan masing-masing, sehingga apa yang disampaikan presiden bahwa nantinya hasil pemilihan yang dilakukan menghasilkan pemimpin berkualitas untuk memajukan DKI Jakarta," tutur dia.
"Gangguan itu tidak ada sebenarnya kalau masyarakat ikuti aturan, percayakan ke petugas untuk mengamankan (prosesi pilkada putaran kedua), tidak usah campur tangan, semua bisa berjalan lancar," Wiranto menambahkan.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!
-
Dua Kakek Kembar di Bekasi Lecehkan Difabel, Aksinya Terekam Kamera
-
Jadwal SIM Keliling di 5 Wilayah Jakarta Hari Ini: Lokasi, Syarat dan Biaya
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line