Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat Arief Budiman mengatakan partisipasi pemilih di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan pada umumnya lebih tertib mencapai 100 persen dibandingkan dengan TPS lainnya.
Pasalnya, ruang lingkup tempat pemungutan suara kecil dan para pemilihnya mudah diidentifikasi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.
"Selama ini, umumnya partisipasi pemilih di lapas atau rutan itu 100 persen. Wilayahnya kecil dan para pemilih mudah diidentifikasi oleh petugas," kata Arief saat mengunjungi Lapas Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu (19/4/2017).
Menurut Arief, jika ada pemilih di rutan atau lapas belum mencoblos, pasti akan dipanggil atau dicari oleh petugas. Untuk menemukan pemilih yang bersangkutan, lanjut dia, mudah dilakukan.
"Mereka kan sudah saling kenal dan tahu satu sama lain sehingga mudah diajak atau dipanggil," katanya.
Namun, Arief menegaskan, apa yang dilakukan oleh petugas lapas ini sifatnya tidak memaksa. Jika para penghuni lapas tidak mau menyuarakan hak pilihnya tidak masalah.
Selain Lapas Pondok Bambu, Arief juga mengunjungi TPS yang ada Ramah Susun Kampung Pulo, Jakarta Timur dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Menteng Jakarta Pusat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO