Suara.com - Kepolisian Indonesia diminta serius menangani kasus penghinaan pancasila oleh pimpinan FPI Rizieq Shihab. Salah satunya dengan meneruskan laporan-laporan dari masyarakat luas.
Pengacara senior sekaligus Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia, Petrus Selestinus beralasan Rizieq melakukan rapat terbuka yang dihadiri ribuan pengikutnya dan selalu berkaitan dengan persoalan SARA, NKRI dan Kebhinekaan Indonesia.
Menurut Petrus, polisi harus membentuk sebuah posko khusus atau posko untuk menampung informasi dan memberi informasi kepada masyarakat khususnya masyarakat yang melapor kepada Polri terkait aktivitas Rizieq Shihab dan FPI.
"Dalam menangani kasus Rizieq Polri berada dalam posisi kuat karena mengantongi legitimasi publik, legitimasi hukum dan legitimasi politik," kata dia, Selasa (25/4/2017).
Dalam waktu dekat Petrus akan bertemu dengan polisi untuk berdilog terkait aktivitas FPI selama ini. FPI dinilai ormas radikal dan intoleran.
"Keberanian masyarakat yang melapor di sejumlah Kepolisian di Indonesia, harus segera disikapi dengan langkah tegas, berani dan konkrit dari aparat kepolisian. Masyarakat membutuhkan langkah tegas dan konkrit bukan statetmen yang hanya enak didengar tetapi sulit diwujudkan," kata Petrus.
"Polri tidak boleh memberikan perlakukan khusus kepada Rizieq Shihab dalam menghadapi laporan masyarakat atas sejumlah kasus pidana, jangan karena Rizieq Shihab dikawal FPI dalam jumlah ribuan lantas negara harus menyerah kepada seorang Rizieq Shihab. Masyarakat menunggu 'tindakan polisional' dari Polri," tandas Petrus.
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Panggil Ulang Rizieq, Diharapkan Jangan Bawa Laskar
-
Kasus Baladacintarizieq.com, Firza Ternyata Tak Datang Juga
-
Kasus Chat Sex, Rizieq dan Istri Tak Hadiri Pemeriksaan Hari Ini
-
Alasan Berdakwah, Rizieq Mangkir Dari Pemeriksaan Polda Metro
-
Rizieq Diperiksa soal Obrolan Mesum, Polda Ketatkan Keamanan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional