Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Jakarta, Selasa (11/4).
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengungkapkan suatu hari pernah memarahi penyidik KPK Novel Baswedan melalui telepon. Soalnya, Novel menolak diberi pengawalan khusus dari kepolisian. Peristiwa itu terjadi jauh sebelum Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Waktu pertamakali telepon saya marah itu, kenapa? Saya sudah atensi (Novel) untuk dikawal, tidak mau dikawal," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (26/4/2017).
Iriawan menjelaskan Novel menolak dikawal anggota polisi karena merasa tidak nyaman. Novel merupakan penyidik yang berasal dari Polri.
"Padahal kami sudah berikan pengawalan kepada saudara Novel dan kami tanyakan itu. Ternyata pengawalnya suruh pulang oleh yang bersangkutan (Novel). Katanya ini nggak enaklah, saya seperti paranoid saja," kata Iriawan menirukan percakapannya dengan Novel.
Karena tanpa pengawalan, pelaku dapat dengan mudah menyerang Novel pada Selasa (11/4/2017) pagi. Mata Novel disiram pakai air keras usai Novel melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Jami Al Ihsan, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Saat itu saya tanyakan kepada yang bersangkutan (Novel) mengakui tidak dalam pengawalan," kata dia.
Iriawan menyadari penyidik KPK membutuhkan pengawalan karena tugas mereka mengungkap kasus-kasus kelas kakap. Itu sebabnya, Polda Metro Jaya memberikan pengawalan.
"Kami sudah sampaikan yang bersangkutan sedang menangani berbagai kasus besar sehingga sangat wajar lah kalau dikawal," kata dia.
"Waktu pertamakali telepon saya marah itu, kenapa? Saya sudah atensi (Novel) untuk dikawal, tidak mau dikawal," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (26/4/2017).
Iriawan menjelaskan Novel menolak dikawal anggota polisi karena merasa tidak nyaman. Novel merupakan penyidik yang berasal dari Polri.
"Padahal kami sudah berikan pengawalan kepada saudara Novel dan kami tanyakan itu. Ternyata pengawalnya suruh pulang oleh yang bersangkutan (Novel). Katanya ini nggak enaklah, saya seperti paranoid saja," kata Iriawan menirukan percakapannya dengan Novel.
Karena tanpa pengawalan, pelaku dapat dengan mudah menyerang Novel pada Selasa (11/4/2017) pagi. Mata Novel disiram pakai air keras usai Novel melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid Jami Al Ihsan, Perumahan Bank Bumi Daya, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Saat itu saya tanyakan kepada yang bersangkutan (Novel) mengakui tidak dalam pengawalan," kata dia.
Iriawan menyadari penyidik KPK membutuhkan pengawalan karena tugas mereka mengungkap kasus-kasus kelas kakap. Itu sebabnya, Polda Metro Jaya memberikan pengawalan.
"Kami sudah sampaikan yang bersangkutan sedang menangani berbagai kasus besar sehingga sangat wajar lah kalau dikawal," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?