Suara.com - Kongres Ulama Perempuan Indonesia secara eksplisit meminta Kementerian Agama agar memfasilitasi pendirian Mahad Aly khusus bagi perempuan.
Penegasan itu menjadi salah satu rekomendasi yang dibacakan pada penutupan KUPI di Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang hadir untuk menutup KUPI menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya membuka diri jika ada keinginan untuk mendirikan Mahad Aly khusus perempuan.
Pesantren tinggi ini nantinya ditujukan untuk mencetak para ulama perempuan.
"Saat ini sudah ada 13 mahad aly, salah satunya di Babakan Cirawingin yang mengambil konsentrasi kajian Ushul Fiqh. Kalau perempuan memerlukan hal itu, dengan senang hati kami membuka diri untuk mempersiapkan segala sesuatunya," kata Lukman di Cirebon, dikutip dari situs Kementerian Agama, Kamis (27/4/2017).
Sebelumnya, Lukman berkunjung ke Mahad Aly Alhikamussalafiyah Babakan Ciwaringain. Bertemu dengan pengasuh dan dewan asatidz, Menag meminta agar mahasantri yang saat ini sedang belajar di Mahad Aly untuk lebih aktif menulis.
Lukman menilai banyak kalangan ahli agama yang saat ini belum aktif menulis sehingga diskursus di ruang publik lebih banyak diisi tulisan orang-orang yang sebenarnya belum mendalami agama. Mahasiswa di sini harus dibiasakan menulis.
Orang yang mendalami Ushul Fiqh misalnya, karena pemikirannya kurang terpublikasi, maka ruang publik banyak dikuasai mereka yang dari sisi keilmuan kurang," kata Menag.
"Kalau sejak tahun pertama dan kedua sudah dibiasakan menulis, maka mereka akan terbiasa," katanya.
Baca Juga: Polisi Lacak Preman yang Mulai Coba-coba Kuasai RPTRA Kalijodo
Lukman menjelaskan bahwa saat ini Mahad Aly telah mendapatkan rekognisi dari pemerintah. Kementerian Agama telah menerbitkan Peraturan Menteri Agama Nomor 71 Tahun 2015 tentang Mahad Aly.
"Mahad Aly agar menjadi tempat alumni pesantren yang ingin takhassus mendalami keagamaan. Lulusannya nanti setingkat sarjana," terangnya.
Berita Terkait
-
Politik Emansipatoris di Pesantren, Belajar dari KH Imam Jazuli
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Biaya Masuk Pondok Pesantren Lirboyo, Tempat Gus Elham Menimba Ilmu
-
Viral Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya dari Pondok Pesantren Mana?
-
Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra