Dari ribuan karangan bunga yang ada di Balai Kota DKI Jakarta untuk gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan wakilnya Djarot Saiful Hidayat, ada yang menjadi pusat perhatian warga. Karangan bunga tersebut bernada sindiran untuk pendukung Ahok-Djarot, dengan tulisan "Move On Donk Coy !. Ayo Dukung Oke Oce".
Karangan itu diletakan di samping gedung Blok G memiliki panjang sekitar enam meter dan tinggi satu setengah meter. Adapun pengirimnya ditulis dari TopasTv.
Salah seorang PNS mengatakan bunga tersebut baru saja diletakan sekitar pukul 9.30 WIB. Namun, saat wartawan Suara.com mengecek ke lokasi pukul 10.40 WIB, karangan bunga tersebut sudah dirusak oleh pendukung Ahok-Djarot yang tidak suka.
Tulisan Ayo Dukung Oke Oce. Sudah tidak ada dan ditempelkan dengan spanduk kecil bertuliskan #MenolakMoveOn dengan background kotak-kotak.
"Baru datang ini, paling baru ada 30 menit yang lalu. Kan kalau yang lama-lama sudah dipindahin," kata salah satu PNS DKI.
Selanjutnya, dua orang PNS terlihat memindahkan spanduk kecil bertuliskan #MenolakMoveOn ke bawah, atau untuk menutupi bagian yang rusak.
"Oh kata mau pindahin. Tadi ditutupin gitu kan nggak kelihatan tulisannya. Jadi jelek ditutupin tulisannya, mending ditaruh di bagian bawah yang rusak ini," ujar PNS yang tengah mengenakan kerudung itu.
Diketahui, pasangan Ahok-Djarot kalah di pilkada Jakarta 2017. Mereka ditumbangkan pasangan yang memiliki program Ok Oce, Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca Juga: Jumlah Karangan Bunga untuk Ahok - Djarot Lebih Dari 2700
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Demi Generasi Digital Sehat: Fraksi Nasdem Dukung Penuh RUU Perlindungan Siber, Apa Isinya?
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Mensesneg Klarifikasi: Game Online Tidak Akan Dilarang Total, Ini Faktanya!
-
Berantas TBC Lintas Sektor, Pemerintah Libatkan TNI-Polri Lewat Revisi Perpres
-
Pemerintah Kaji Amnesti untuk Pengedar Narkotika Skala Kecil, Ini Kata Yusril
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?