Warga bernama Idariani temui Gubernur Basuki Tjahaja Purnama [Suara.com/Bowo Raharjo]
Idariani (47) datang jauh-jauh dari Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, untuk menemui Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pagi tadi.
Usai menemui Ahok, Idariani bercerita kepada wartawan. Dia datang untuk mengadukan permasalahan hidupnya. Sakitnya sangat serius.
Perempuan tersebut sudah sekitar satu tahun terakhir menderita kanker serviks stadium 3.
Usai menemui Ahok, Idariani bercerita kepada wartawan. Dia datang untuk mengadukan permasalahan hidupnya. Sakitnya sangat serius.
Perempuan tersebut sudah sekitar satu tahun terakhir menderita kanker serviks stadium 3.
"Saya saya sama kayak Mbak Jupe (Julia Perez), sama. Cuma bedanya dia lari ke kaki, saya ke usus," kata Idariani kepada Suara.com.
Idariani merupakan pemegang kartu BPJS Kesehatan. Tapi, tidak semua obat ditanggung pemerintah. Ada obat-obat tertentu yang harus dia beli sendiri.
Obat yang dia beli sendiri harga per 10 butir mencapai Rp2,4 juta. Ekonomi keluarga yang belum stabil membuat Idariani kesusahan membelinya.
Idariani biasanya memeriksakan penyakit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Tapi, khusus untuk bagian usus, dia cek kesehatan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Saya berobat pantat saya, usus saya di RSCM itu yang nggak dicover RSCM. Kalau mau beli obatnya juga harus order dulu, karena obatnya mahal, di apotik nggak ada," ujar Idariani.
"Saya pernah dirawat, tapi nggak dicover BPJS juga. Saya sempat ngamuk-ngamuk di RSCM. Kalau saya nggak punya uang mati saya di RS. Dokternya diam saja saya bilang gitu," Idariani menambahkan.
Dibantu Ahok
Kebahagiaan terlihat dari wajah Idariani usai ketemu Ahok. Dia mendapatkan solusi. Setelah mendengarkan persoalannya, Ahok langsung menugaskan staf untuk membantu keperluan Idariani, terutama biaya pengobatan.
"Pak Ahok langsung minta (stafnya) disuruh beliin obat, dia bilang berapa ibu butuh silakan, langsung. Makanya Alhamdulillah ya Allah," kata dia.
Idariani baru menemui Ahok hari ini karena baru mengetahui kalau ternyata Ahok selalu menerima pengaduan warga setiap pagi hari.
"Pas lihat TV kemarin baru tahu (ada pengaduan warga) dan baru datang sekarang. Saya kan sebelumnya masuk RS terus mas," kata dia.
Ibu rumah tangga tersebut datang ke Balai Kota didampingi anak perempuannya, Indika (24).
Sebelum ke Balai Kota, sebenarnya Idariani ingin langsung ke rumah Ahok di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Dengan berbagai pertimbangan, niat itu diurungkan.
"Aku sudah searching mau ke rumah Pak Ahok, cuma mikir kalau kesana takutnya Pak Ahok nggak ada di rumahnya gitu kan," kata dia.
Idariani memuji sikap Ahok yang mau menerima warga miskin seperti dirinya.
"Senang banget Pak Ahok mau nolong. Bapak orangnya baik banget ya Allah. Belum ada gubernur sebaik ini. Kemarin saya abis kemo langsung nyoblos, tapi tuhan berkata lain (Ahok kalah). Mungkin ada yang lebih indah daripada ini," kata dia.
Idariani merupakan pemegang kartu BPJS Kesehatan. Tapi, tidak semua obat ditanggung pemerintah. Ada obat-obat tertentu yang harus dia beli sendiri.
Obat yang dia beli sendiri harga per 10 butir mencapai Rp2,4 juta. Ekonomi keluarga yang belum stabil membuat Idariani kesusahan membelinya.
Idariani biasanya memeriksakan penyakit di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Tapi, khusus untuk bagian usus, dia cek kesehatan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
"Saya berobat pantat saya, usus saya di RSCM itu yang nggak dicover RSCM. Kalau mau beli obatnya juga harus order dulu, karena obatnya mahal, di apotik nggak ada," ujar Idariani.
"Saya pernah dirawat, tapi nggak dicover BPJS juga. Saya sempat ngamuk-ngamuk di RSCM. Kalau saya nggak punya uang mati saya di RS. Dokternya diam saja saya bilang gitu," Idariani menambahkan.
Dibantu Ahok
Kebahagiaan terlihat dari wajah Idariani usai ketemu Ahok. Dia mendapatkan solusi. Setelah mendengarkan persoalannya, Ahok langsung menugaskan staf untuk membantu keperluan Idariani, terutama biaya pengobatan.
"Pak Ahok langsung minta (stafnya) disuruh beliin obat, dia bilang berapa ibu butuh silakan, langsung. Makanya Alhamdulillah ya Allah," kata dia.
Idariani baru menemui Ahok hari ini karena baru mengetahui kalau ternyata Ahok selalu menerima pengaduan warga setiap pagi hari.
"Pas lihat TV kemarin baru tahu (ada pengaduan warga) dan baru datang sekarang. Saya kan sebelumnya masuk RS terus mas," kata dia.
Ibu rumah tangga tersebut datang ke Balai Kota didampingi anak perempuannya, Indika (24).
Sebelum ke Balai Kota, sebenarnya Idariani ingin langsung ke rumah Ahok di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. Dengan berbagai pertimbangan, niat itu diurungkan.
"Aku sudah searching mau ke rumah Pak Ahok, cuma mikir kalau kesana takutnya Pak Ahok nggak ada di rumahnya gitu kan," kata dia.
Idariani memuji sikap Ahok yang mau menerima warga miskin seperti dirinya.
"Senang banget Pak Ahok mau nolong. Bapak orangnya baik banget ya Allah. Belum ada gubernur sebaik ini. Kemarin saya abis kemo langsung nyoblos, tapi tuhan berkata lain (Ahok kalah). Mungkin ada yang lebih indah daripada ini," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Pulang dari PBB, Prabowo Bawa Kabar Baik, Optimistis Solusi Gaza Segera Terwujud
-
Profil Nanik S Deyang: Petinggi BGN Nangis Bongkar Borok Politisi Minta Proyek MBG
-
Pendidikan Nanik S Deyang: Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Petinggi Program MBG
-
Ironi di Muktamar X PPP; Partai Islam Ricuh, Waketum: Bagaimana Mau Mendapat Simpati Umat?
-
Kementerian BUMN Turun Kasta Jadi Badan, Bagaimana Nasib ASN dan Pegawainya?
-
Cara Ikut Daftar Komunitas Ojol Kamtibmas, Rekam Kejahatan Bonusnya Rp500 Ribu Per Orang
-
Baru Mendarat, Presiden Prabowo Langsung 'Sidang' Kepala BGN soal Keracunan MBG: Ini Masalah Besar!
-
Panggung Muktamar X PPP Berubah Jadi Ring Tinju, Sesama Kader Saling Serang di Depan Media
-
Drama Panas di Awal Muktamar X PPP: Adu Mulut 'Lanjutkan' vs 'Perubahan' Pecah Saat Mardiono Pidato