Suara.com - Mantan Direktur Utama PT Sucofindo Arief Safari mengatakan perusahaan yang dipimpinnya meraup keuntungan Rp8 miliar dari pengerjaan proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik Tahun 2011-2012.
Posisi Sucofindo yang tergabung dalam konsorsium Perum Perceatakan Negara Republik Indonesia mendapat tugas untuk bimbingan dan pendampingan dalam proyek tersebut.
Awal Sucofindo masuk kedalam proyek tersebut dengan menawarkan diri untuk bergabung dengan PNRI. Karena itu, untuk memuluskan rencana tersebut, Sucofindo menemui Direktur Utama PNRI saat itu Isnu Edhi Wijaya.
"Kebetulan untuk kontrak utama kami mengalami kerugian Rp9 miliar. Untungnya, dari pekerjaan tambahan, kita memperoleh ada laba Rp17.934.480.785. Sehingga kalau ditotal, kita mendapat keuntungan Rp8.231.289.362," kata Arief saat bersaksi dimuka persidang di gedung Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).
Arief menjelaskan bahwa nilai proyek pada Tahun 2011 jika dihitung secara keseluruhan mencapai Rp109.260.316.459. Angka tersebut sudah termasuk pekerjaan tambahan, dimana salah satunya termasuk subkontrak dari PT Kuadran.
"Sementara kontrak utamanya sebesar 100.379.710.391 rupiah," katanya.
Keuntungan yang diperoleh Sucofindo berasal dari nilai pekerjaan tambahan tersebut, dimana nilainya sekira Rp9 miliar.
Lebih lanjut, Arief juga menjelaskan bahwa untuk nilai kontrak pada Tahun 2012 sebedar Rp113.418.639.031. Sehingga kalau digabungkan dengan Tahun 2011, totalnya mencapai sekira Rp213 milir lebih.
"Totalnya sekitar itu," kata Arief.
Baca Juga: Eks Dirut PNRI Ceritakan Proyek e-KTP Gagal Capai Target
Kata dia, untuk tigas bimbingan dan pendampingan tersebut, pada tahap pertama Tahun 2011, Sucofindo menyiapkan pendamping teknis sekira 2.664 orang untuk melakukan bimbingan operator di 167 Kabupaten. Sementara untuk tahap kedua ada sekira 1.700 orang untuk bimbingan twknis selama 103 hari di 167 kabupaten.
"Tahun 2012, ada pelatihan di 600 kabupaten dan 3.886 kecamatan. Ada sekitar 15 ribu orang yang diberi bimbingan dan pendampingan untuk enrollment data e-KTP," kata Arief.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri