Suara.com - Sindikat internasional perdagangan manusia menjadikan Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dinilai menjadi pusat pedagangan wanita ke Malaysia.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Syafruddin Kalo mengatakan perempuan yang menjadi korban perdagangan itu diiming-imingi dan dijanjikan menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
"Namun, kenyataannya wanita muda itu, justru dijadikan sebagai penghibur kaum lelaki di sejumlah hotel dan tempat-tempat lainnya di luar negeri," ungkapnya, Sabtu (13/5/2017).
Cukup banyak warga Indonesia yang merasa tertipu dengan modus operandi yang dilakukan sindikat perdagangan wanita secara gelap itu.
Perempuan yang menjadi korban penipuan itu, berasal dari Sumatera Utara (Sumut), Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh dan daerah lainnya.
"Wanita yang akan diperjualbelikan ke Malayia, ditampung di sebuah tempat di Asahan, sehingga tidak diketahui pihak berwajib di daerah tersebut," ungkap Syafruddin .
Syafruddin menambahkan praktik itu sudah lama berlangsung, namun tidak diketahui warga setempat karena kegiatan mereka berangsung cukup rapi, serta terkordinir.
Perbuatan yang sangat memalukan dan meresahkan masyarakat itu, harus secepatnya dihentikan pihak kepolisian, karena dapat mengganggu keamanan, serta ketertiban negara.
"Pemerintah harus dapat menghapuskan praktik perdagangan wanita ke luar negeri itu, dan hal tersebut sangat membahayakan," katanya.
Baca Juga: Tiga Agen Penyalur TKI Ilegal ke Suriah Ditangkap Polisi
Sebelumnya, Polda Sumatera Utara mengamankan 16 pelaku perdagangan orang dari dua lokasi, yakni Desa Bagan Asahan, Kecamatan Tanjung Balai, dan Desa Sei Pasir, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, dengan modus dijanjikan menjadi TKI di Malaysia.
Dalam penggerebekan di Bagan Asahan itu, kepolisian mendapatkan 42 orang yang akan diberangkatkan menuju Malaysia menggunakan kapal tonggkang.
Dalam penangkapan di Sei Kepayang diamankan 25 calon TKI yang akan diberangkat secara ilegal ke Malaysia.
Ke-25 TKI itu, berasal dari Sumut (19 orang), Jawa Barat (dua orang), Sumatera Barat (tiga orang), dan Aceh (satu orang). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis