Suara.com - Seorang anak perempuan Nigeria dari kelompok siswi "putri-putri Chibok" yang disekap kelompok pemberontak Boko Haram berhasil meloloskan diri dari para penculiknya. Peristiwa tersebut disampaikan seorang juru bicara kepresidenan.
Pemunculan siswi tersebut merupakan yang terbaru dari 270 anak perempuan yang diculik Boko Haram pada April 2014 dari kota di timur laut, Chibok. Sebelumnya pada awal bulan ini, kelompok militan itu menukar 82 anak perempuan dengan anggota-anggota mereka yang ditahan.
"Wakil Presiden Nigeria Yemi Osinbajo dalam sidang kabinet di ibu kota negara, Abuja, mengumumkan bahwa satu siswi Chibok lainnya telah ditemukan setelah ia meloloskan diri dari para penculiknya," kata juru bicara.
"Yang saya ketahui, (siswi) yang bersangkutan sudah dibawa ke Abuja," ujarnya tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Sekitar 60 dari 270 anak perempuan yang diculik meloloskan diri, sementara lebih dari 100 lainnya dibebaskan. Lebih dari 100 lainnya diyakini masih disekap.
Pemberontakan yang dilancarkan Boko Haram telah menewaskan lebih dari 20.000 orang dan mengakibatkan lebih dari jutaan orang mengungsi sejak 2009. Kelompok itu berupaya membentuk kekhalifahan di Nigeria timur laut.
Tiga tahun lalu, penculikan anak-anak perempuan dari sekolah menengah pertama oleh Boko Haram memunculkan kemarahan global dan kalangan pesohor menggulirkan kampanye #bringbackourgirls.
Lebih dari dua tahun, tidak ada tanda-tanda keberadaan para siswi tersebut.
Namun, dengan ditemukannya salah satu dari mereka dengan membawa bayi pada Mei tahun lalu, terbuka harapan bahwa anak-anak perempuan itu dalam keadaan selamat. Dua anak lagi ditemukan beberapa bulan setelah itu dan 21 anak dibebaskan oleh Boko Haram pada Oktober.
Baca Juga: Siswi Berjilbab Pegang Pistol Umumkan Setia ke Boko Haram
Kendati anak-anak perempuan Chibok menjadi kasus yang paling banyak disorot, Boko haram sebenarnya telah menculik ribuan orang dewasa dan anak-anak, yang banyak kasus di antaranya telantar, kata organisasi-organisasi bantuan.
Kelompok pemberontak itu kerap menggunakan mereka yang diculik, terutama anak-anak perempuan dan perempuan dewasa, sebagai pengebom bunuh diri. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung