Suara.com - Peneliti dari lembaga Lingkaran Survei Indonesia Ardian Sopa menilai karir politik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap cemerlang, meskipun sekarang terjerat kasus penistaan agama. Usai melewati masa hukuman, Ahok berpeluang kembali duduk di posisi strategi.
"Saya rasa belum mati karir politiknya (Pak Ahok), masih bisa sangat-sangat berkembang, misalnya dia bisa jadi menteri atau ketika dia mau bertarung di daerah lain juga masih sangat terbuka. Karena Pak Ahok sendiri, kan pernah bertarung di Bangka Belitung, pernah mau maju di Sumatera Utara, tapi nggak jadi akhirnya di DKI Jakarta. Jadi secara politik gelanggangnya masih banyak," ujar Ardian di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2017).
Ardian mengatakan di Jakarta elektabilitas Ahok mencapai 75 persen.
Mempertimbangkan pengalaman profesional Ahok, Ardian mengatakan Ahok memiliki peluang besar untuk ditunjuk menjadi duta besar dan pemimpin BUMN.
"Misalnya karena dia bertalenta, bisa juga jadi dubes dan sebagainya apa misalnya menjadi pemegang BUMN. Jadi masih banyak karir politik dan non politik yang bisa dia masukin, termasuk juga dari dukungan masyarakat kan lumayan banyak juga. Jadi memang setelah nanti diselesaikan (hukukan dua tahun), karena Ahok saya karirnya, bakal terus ada," kata dia.
Peluang yang dimiliki Ahok untuk menduduki posisi-posisi strategis diperoleh kaena dia punya catatan bagus selama menjadi pemimpin daerah.
"Setiap orang kalau di dunia akan mati sekali tapi kalau di politik kita bisa mati berkali-kali, termasuk juga bisa hidup berkali-kali terlebih untuk kasus Pak Ahok ini. Karena apa Ahok ini fenomenal, fenomenal karena dia sebenarnya tripel minoritas dia sudah non muslim, dia keturunan China, kemudian dia pendatang, sehingga ini pasti menjadi sebuah nilai jual buat dia juga, karena baik lagi bawa Indonesia beragam," katanya.
Saat ini, Ahok ditahan di Mako Brimob setelah divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama. Ahok mengajukan banding atas putusan itu.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029