Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan mengumumkan hasil kajian proyek reklamasi teluk Jakarta usia Lebaran atau 2 bulan ke depan. Proyek reklamasi itu menuai kritikan dari kelompok pro lingkungan.
Hasil kajian tersebut nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan apakah megaproyek reklamasi di teluk Jakarta ini dilanjutkan atau tidak.
Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tengah mengkaji proyek itu. Salah satunya melihat untung rugi proyek ini.
"Kemarin kan ada komentar kalau banyak pulau karang yang terendam segala macam. Nah makanya kami sedang melakukan penelitian dampaknya apa saja. Kami akan betul-betul menghindari kesalahan sekecil apapun," kata Luhut di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).
Luhut pun mengaku kementeriannya sangat menerima masukan dari pakar, pengamat atau pemimpin yang ingin menyampaikan pendapatnya kepada Luhut terkait reklamasi ini. Sehingga, Luhut meminta kepada para pakar ini bisa datang dan langsung menyampaikan kritik atau sarannya kepadanya.
"Pemimpin atau yang merasa pengamat, kalau dia pintar nggak perlu ngomong di koran. Datang saja ke sini, nanti kita layani. Kita nggak ada yang disembunyikan. Datang saja. Tapi jangan merasa paling hebat saja," ujar Luhut.
Polemik proyek ini kembali mencuat saat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang akan menghentikan pembangunan proyek reklamasi.
Sementara, pemerintah pusat menginginkan proyek reklamasi tetap berjalan sebagaimana yang telah diputuskan hal ini berdasarkan pertimbangan melaksanakan reklamasi teluk Jakarta karena urgensi dan fungsinya bagi keberlanjutan wilayah DKI Jakarta.
Namun, Anies tetap bersikeras untuk menghentikan proyek reklamasi ini sesuai janjinya saat berkampanye. Anies juga menilai reklamasi turut memicu banjir di Jakarta, karena pembangunan di Teluk Jakarta. Soal 1,2 juta tenaga kerja yang bisa terserap di reklamasi, Anies mengatakan lapangan pekerjaan bisa diciptakan di Jakarta dengan merehabilitasi 13 sungai juga pantai.
Baca Juga: Tim Sinkronisasi Sebut Anies-Sandi Masih Kaji Hentikan Reklamasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Sertijab ke KSP Baru M Qodari, AM Putranto Banjir Air Mata: Saya Tentara tapi Bisa Nangis juga
-
Diminta DPR Tambah Bansos Sembako, Menkeu Purbaya Langsung Sanggupi: APBN Cukup!
-
Terdakwa Tabrak Lari Dituntut Ringan, Anak Korban Ngamuk: Saya Bakal Kirim Surat ke Presiden Prabowo
-
Copot Kepala Sekolah Karena Disiplinkan Anaknya, Kemendagri Periksa Wali Kota Prabumulih
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Terungkap! Utang BLBI Jadi Biang Kerok, Ini Perkara yang Bikin Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya
-
Selesai! Tutut Soeharto Cabut Gugatan, Menkeu Purbaya Ungkap Pesan Akrab: Beliau Kirim Salam
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara
-
Skandal Korupsi EDC Rp700 Miliar Seret Petinggi Bank: Apa Peran Indra Utoyo, Eks Bos Allo Bank?