News / Nasional
Rabu, 24 Mei 2017 | 15:00 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Rapimnas Partai Golkar, Balikpapan [suara.com/Bagus Santosa]
Baca 10 detik

Suara.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo, membacakan puisi berjudul “Tapi Bukan Kami Punya”, yang dianggap banyak pihak mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan tidak ada salahnya Gatot mengkritik pemerintah. Sebab, pemerintah patut dikritik.

"Ya jadi, menurut saya kan wajar saja ya. Memang Pemerintah ini pantas untuk dikritik kok," kata Fadli di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2017).

Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu, kalau Gatot sebagai Panglima TNI memberikan kritik kepada pemerintah, berarti dia menyuarakan yang selama ini dirasakan oleh masyarakat.

"Kalau panglima TNI begitu ya berarti menyuarakan apa yang menjadi pandangan di masyarakat juga. Ya wajar-wajar saja," ujar Fadli, yang juga sering membuat puisi berisi kritik sosial.

Berikut ini puisi yang dibacakan Gatot di Rapimnas Golkar di Balikpapan, Senin (22/5/2017).

'Tapi Bukan Kami Punya'

Sungguh Jaka tak mengerti//Mengapa ia dipanggil polisi//Ia datang sejak pagi//Katanya akan diinterogasi.

Baca Juga: Harga BBM Tak Naik Jadi Beban Pertamina

Dilihatnya Garuda Pancasila//Tertempel di dinding dengan gagah//Terpana dan terdiam si Jaka//Dari mata burung garuda//Ia melihat dirinya//Dari dada burung garuda//Ia melihat desa//Dari kaki burung garuda//Ia melihat kota

Dari kepala burung garuda//Ia melihat Indonesia//Lihatlah hidup di desa//Sangat subur tanahnya//Sangat luas sawahnya//Tapi bukan kami punya.

Lihat padi menguning//Menghiasi bumi sekeliling//Desa yang kaya raya//Tapi bukan kami punya.

Lihatlah hidup di kota//Pasar swalayan tertata//Ramai pasarnya//Tapi bukan kami punya.

Lihatlah aneka barang//Dijual belikan orang//Oh makmurnya//Tapi bukan kami punya.

Jaka terus terpana//Entah mengapa//Menetes air mata//Air mata itu ia yang punya.

Load More