Suara.com - Tiga pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai penahanan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan tuduhan pasal penodaan agama bisa merusak tatanan demokrasi di Indonesia. Sebab itu, mereka mendesak supaya pemerintah Indonesia membebaskan Ahok.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai bahwa merekalah yang tidak memahami esensi negara demokrasi. Ia berharap agar pemerintah negara asing, atau warga negara asing tidak mengintervensi hukum di Indonesia.
"Justru mereka itu tidak mengerti apa itu demokrasi. Demokrasi kita ini dibangun dengan dasar keadilan hukum. Jadi intervensi-intervensi dari luar semacam itu tidak bisa kita terima sebagai negara berdaulat," kata Fadli di DPR, Senayan, Rabu (24/5/2017).
Sikap Ahok yang telah mencabut gugatan banding di pengadilan, menunjukkan bahwa dia sudah menerima keputusan hakim sepenuhnya.
"Jadi saya kira harus kita dudukkan biasa saja yang begitu itu. Setiap warga negara itu kan mempunyai kedudukan sama di depan hukum dan pemerintah. Dan wajib menjunjung hukum dan pemerintah tanpa ada kecualinya. Kan itu bunyi konstitusi kita," tutur Fadli.
Menurut Fadli, pemerintah tidak usah menggubris suara-suara dari luar yang tidak ada hubungannya dengan pemerintahan Indonesia.
"Ya tidak perlu digubris, mereka itu siapa. Kita kan menentukan jalan pemerintahan, jalan bernegara kita sendiri dan koridor kita adalah konstitusi UUD 45 dan UU lainnya. Kita nggak ada urusan sama pengamat dari luar itu," kata Fadli.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
-
Siapa Ibnu Masud? Bos Travel Riau Diduga Kelabuhi Khalid Basalamah soal Kuota Haji
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Bongkar Lobi-lobi Asosiasi Travel ke Kemenag
-
Keterlibatan Ustaz Khalid Basalamah di Kasus Kuota Haji Mulai Terlihat, Kini Ngaku Sebagai Korban
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang