Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengakui ada kegelisahan di tengah masyarakat yang dipicu oleh gerakan sebagian pihak di Tanah Air yang berpotensi memecah-belah Indonesia.
Hal ini disampaikan Wiranto saat menghadiri Talkshow Kebangsaan bertajuk "Merajut Indonesia Dalam Bingkai Kebhinnekaan" yang digelar oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5/2017).
"Saya merasa kita mempunyai perasaan yang sama. Ada kegalauan di diri kita, warisan dari founding fathers yang berabad itu sekarang terancam. Ada satu indikasi bahwa ada titik tetentu yang ingin memecah kebhinekaan," ujar Wiranto yang menjadi pembicara kunci dalam acara itu.
Salah satu ancaman terhadap keberagaman di Nusantara, jelas Wiranto, adalah terorisme.
"Operasi terorisme tak mengenal batas. Mereka menghalalkan semua cara. Aksinya selalu menimbulkn korban jiwa sebesar-besarnya, materil sebesarnya, dan diharapankan bisa kacau negara yang disasarnya," ujar Wiranto.
Menurutnya, jika kegelisahan tersebut dibiarkan Indonesia akan terpecah belah dan bernasib sama seperti negara-negara yang kini sedang mengalami perang saudara seperti Suriah, Irak, Afghanistan, dan Libya.
"Kalau embrio perpecahan kita biarkan, negeri ini bisa pecah. Banyak negara berkembang gagal dan tidak mampu menjaga kesatuan dan eksistensinya seperti Mesir, Irak, Syiria, Afganistan, dan Libya. Banyak negara yang enggak mampu menjaga soliditas persatuan, bisa habis," kata dia
Maka dari itu, ia berharap perlu adanya semangat toleransi untuk menghadapi ancaman kebhinekaan.
"Perlu adanya semangat toleransi mengenai ancaman kebangsaan," ucap Wiranto.
Berita Terkait
-
Repot? Mempertanyakan Sikap Pemerintah pada Tuntutan Rakyat 17+8
-
Demo 4 September Serahkan 17+8 Tuntutan, Wiranto: Kalau Semua Permintaan Dipenuhi Juga Repot
-
Wiranto Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana: Ada Apa Gerangan?
-
Dua Penasihat Khusus Menghadap Presiden ke Istana, Wiranto dan Dudung Bilang Begini
-
Rumah Ibadah dan Janji Republik yang Tak Kunjung Ditepati
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM