Suara.com - Pemilik kontrakan bernama Ahmad Miftah menjadi saksi penggerudukan terhadap remaja berinisial PMA (15) -- anak Jusita Tjendra -- pada Minggu (28/5/2017) malam. PMA merupakan korban aksi persekusi gara-gara status Facebook menyinggung Habib Rizieq Shihab. Dia diintimidasi dan dianiaya.
"Itu pas sekitar jam 22.00 WIB. Itu sih mereka datang nggak bilang dari ormas mana sih mas, (datang langsung) ke rumah saya. Nanya benar nggak ini kontrakannya di sini (PMA)," kata Ahmad kepada Suara.com (2/6/2017).
Ahmad mengatakan ada sekitar delapan orang yang datang ke tempatnya. Mereka membawa lima kendaraan sepeda motor.
"Itu di rumah saya dulu nanya- nanya soal PMA di sini. Tapi mereka ada juga di sekitar kontrakan," ujar Ahmad.
Setelah mengetahui benar PMA ngontrak di sana, mereka memberitahu teman-temannya.
"Itu mereka langsung ke sana. 'Ada nih di atas orangnya (kontrakan PMA)," ujar Ahmad menirukan ucapan orang tersebut.
Tak lama kemudian, Ahmad mendengar ada adu mulut. Ahmad tidak melihat secara langsung kejadian di kontrakan PMA.
"Ya, itu akhirnya dibawa ke kantor RW mas. Itu dibicarakan di sana," ujar Ahmad.
Sebelum PMA dan ibunya dibawa ke kantor RW untuk dimediasi, Ketua RW 3, Zainal Arifin, sampai dipanggil untuk datang ke kontrakan.
Setelah dibawa ke kantor RW, ketegangan mereda setelah PMA minta maaf dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan.
"Itu PMA, buat dua surat pernyataan, satu buat dia satu lagi untuk FPI. Tapi tulisan PMA tak terbaca, itu diulang ditulisin lagi oleh ibunya," ujar Ahmad.
PMA bersama ibunda baru tinggal di kontrakan kurang lebih empat bulan.
"Saya lihat dia (PMA) jarang di sini sama Ibunya ya, tinggal sama adik ibunya (tantenya). Yang saya tahu sih itu mas,"ujar Ahmad.
Ahmad mengatakan ibunda PMA lebih banyak terlihat mengurusi anaknya yang masih kecil.
Setelah kejadian, PMA dan keluarga dilindungi Polda Metro Jaya. Sekarang, mereka berada di rumah aman untuk penanganan traumatik.
Tag
Berita Terkait
-
Rektor Undip Bantah Aulia Risma Jadi Korban Bullying: Almarhumah Punya Masalah Kesehatan
-
Jerit Ketakutan Mahasiswi di Cisauk Saat Warga Larang Ibadah dan Lakukan Aksi Kekerasan
-
Marak Persekusi Hukum, Anies Janjikan Layanan Hotline Paris untuk Masyarakat
-
Rocky Gerung Sentil PDIP Usai Ditolak di Sleman, Buntut Dituduh Hina Jokowi 'Bajingan Tolol'?
-
Polisi Jangan Lemah! Komisi VIII DPR: Usut dan Tindak Pelaku Persekusi Dua Perempuan di Sumbar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra