Koalisi Anti Persekusi, di antaranya Damar Juniarto [suara.com/Bowo Raharjo]
        Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menilai aksi persekusi akan mengancam kebebasan berekspresi dan berpendapat di muka umum.
 
"Kebebasan berpendapat jelas akan terpancung," ujar Alissa di jantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jalan Pangeran Diponegoro, nomor 74, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017).
 
Setelah marak aksi persekusi yang dilakukan organisasi kemasyarakatan seperti sekarang, publik akan merasa takut untuk mengekspresikan pendapat.
 
Putri sulung mantan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur) mencontohkan kasus persekusi yang dialami oleh remaja berinisial PMA (15) di Cipinang, Jakarta Timur.
 
Aksi persekusi terhadap PMA selain berdampak kepada yang bersangkutan, juga kepada keluarganya.
 
"Satu keluarga kena dan keluarga besar kena teror. Mereka rentan ancaman-ancaman. Ini persoalan yang sangat besar. Kami berharap negara bijak melihat ini," kata Alissa.
 
Tren aksi persekusi akhir-akhir ini berbeda dari sebelumnya. Sekarang, korbannya individu dan orang yang lemah.
 
"Maka tingkat bahayanya jadi tinggi lagi. Apalagi di Indonesia yang hari ini terjadi berbasis agama. Persoalan besar kalau agama," ujar dia.
 
Koalisi Anti Persekusi menerima laporan sebanyak 87 kasus dari berbagai daerah. Jumlah laporan meningkat drastis semenjak koalisi membuka pengaduan mulai 1 Juni 2017.
"66 data itu yang sudah dikumpulkan lebih dulu oleh Safenet, lalu kita menemukan 12 yang diduga kuat persekusi lagi terjadi. Kami temukan awal persekusi jumlahnya 7. Dan ada orang yang tertunda kasus persekusi, 2 orang. Jadi total 87," ujar Koordinator Wilayah Southeast Asia Freedom of Expression Network Damar Juniarto di kantor YLBHI.
Damar merinci jenis kasus yang dilaporkan ke koalisi: 12 kasus dugaan penghinaan terhadap agama, 30 kasus dugaan menghina ulama (28 kasus di antaranya menyinggung Rizieq Shihab).
"Lalu ada 4 kasus yang dianggap menghina FPI. Ini akan kita update lebih lanjut, yang menarik adalah sejak dibuka hotline memang lebih deras jumlah aduan," kata Damar.
Pada Januari 2017, Safenet mencatat ada tujuh kasus, bulan Februari menerima laporan tiga kasus, Maret sebanyak dua kasus, April ada lima kasus. Tapi pada bulan Mei angka kasus yang diterima mencapai 43 kasus.
"Ini secara tren sebagai sebuah yang naik. Nggak ada alasan ini terjadi di satu tempat saja, tapi terjadi secara luas di Indonesia. Kalau dibandingkan waktu kami pertama kali buka ini ke publik jumlah yang sekarang dua kali lipat, kami meminta pemerintah untuk waspada aksi ini," kata dia.
        
                 
                           
      
        
        "Kebebasan berpendapat jelas akan terpancung," ujar Alissa di jantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Jalan Pangeran Diponegoro, nomor 74, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2017).
Setelah marak aksi persekusi yang dilakukan organisasi kemasyarakatan seperti sekarang, publik akan merasa takut untuk mengekspresikan pendapat.
Putri sulung mantan Presiden Abdurrachman Wahid (Gus Dur) mencontohkan kasus persekusi yang dialami oleh remaja berinisial PMA (15) di Cipinang, Jakarta Timur.
Aksi persekusi terhadap PMA selain berdampak kepada yang bersangkutan, juga kepada keluarganya.
"Satu keluarga kena dan keluarga besar kena teror. Mereka rentan ancaman-ancaman. Ini persoalan yang sangat besar. Kami berharap negara bijak melihat ini," kata Alissa.
Tren aksi persekusi akhir-akhir ini berbeda dari sebelumnya. Sekarang, korbannya individu dan orang yang lemah.
"Maka tingkat bahayanya jadi tinggi lagi. Apalagi di Indonesia yang hari ini terjadi berbasis agama. Persoalan besar kalau agama," ujar dia.
Koalisi Anti Persekusi menerima laporan sebanyak 87 kasus dari berbagai daerah. Jumlah laporan meningkat drastis semenjak koalisi membuka pengaduan mulai 1 Juni 2017.
"66 data itu yang sudah dikumpulkan lebih dulu oleh Safenet, lalu kita menemukan 12 yang diduga kuat persekusi lagi terjadi. Kami temukan awal persekusi jumlahnya 7. Dan ada orang yang tertunda kasus persekusi, 2 orang. Jadi total 87," ujar Koordinator Wilayah Southeast Asia Freedom of Expression Network Damar Juniarto di kantor YLBHI.
Damar merinci jenis kasus yang dilaporkan ke koalisi: 12 kasus dugaan penghinaan terhadap agama, 30 kasus dugaan menghina ulama (28 kasus di antaranya menyinggung Rizieq Shihab).
"Lalu ada 4 kasus yang dianggap menghina FPI. Ini akan kita update lebih lanjut, yang menarik adalah sejak dibuka hotline memang lebih deras jumlah aduan," kata Damar.
Pada Januari 2017, Safenet mencatat ada tujuh kasus, bulan Februari menerima laporan tiga kasus, Maret sebanyak dua kasus, April ada lima kasus. Tapi pada bulan Mei angka kasus yang diterima mencapai 43 kasus.
"Ini secara tren sebagai sebuah yang naik. Nggak ada alasan ini terjadi di satu tempat saja, tapi terjadi secara luas di Indonesia. Kalau dibandingkan waktu kami pertama kali buka ini ke publik jumlah yang sekarang dua kali lipat, kami meminta pemerintah untuk waspada aksi ini," kata dia.
Tag
Komentar
        Berita Terkait
- 
            
              Rektor Undip Bantah Aulia Risma Jadi Korban Bullying: Almarhumah Punya Masalah Kesehatan
 - 
            
              Jerit Ketakutan Mahasiswi di Cisauk Saat Warga Larang Ibadah dan Lakukan Aksi Kekerasan
 - 
            
              Marak Persekusi Hukum, Anies Janjikan Layanan Hotline Paris untuk Masyarakat
 - 
            
              Rocky Gerung Sentil PDIP Usai Ditolak di Sleman, Buntut Dituduh Hina Jokowi 'Bajingan Tolol'?
 - 
            
              Polisi Jangan Lemah! Komisi VIII DPR: Usut dan Tindak Pelaku Persekusi Dua Perempuan di Sumbar
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya
 - 
            
              Pidato Puan Buka Masa Sidang: DPR Kawal Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat
 - 
            
              Bungkam Kena OTT, Begini Gaya Santuy Gubernur Riau saat Digelandang ke Gedung KPK
 - 
            
              Armada Langit RI Makin Gahar! Pesawat Raksasa Canggih Kedua Pesanan Prabowo Tiba Februari 2026
 - 
            
              Penumpang Dibuang Ojol Depan DPR Usai Tabrak Truk, Tewas Setelah Seminggu Koma
 - 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum
 - 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA