Zulkifli Hasan [suara.com/Dian Rosmala]
Keikutsertaan anggota Fraksi PAN Taufik Kurniawan dan Hanafi Rais (anak Amien Rais) ke dalam rapat panitia khusus angket terhadap KPK pada Rabu (7/6/2017) dilakukan secara tiba-tiba. Sebelumnya, PAN memang mengirimkan tiga nama, tetapi bukan kedua Taufik dan Hanafi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan membantah dukungan PAN ke pansus angket KPK berkaitan dengan masalah yang menimpa pendiri PAN Amien Rais. Amien disebut jaksa KPK di persidangan ikut menerima uang dari kasus dugaan korupsi alat kesehatan yang telah menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
"Itu lain (dugaan korupsi Alkes Amien Rais). Saya protes sama KPK soal itu, iya," kata Zulkifli di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Candra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/7/2017).
Zulkifli membeberkan alasan mengirim utusan ke pansus secara dadakan.
"Saya tidak ngirim, kalau (hak angket KPK bisa menghentikan). Tapi kan nggak bisa menghentikan. Nah kalau jalan, masak saya nonton saja?," kata
Zulkifli yang juga Ketua MPR khawatir pansus hak angket merekomendasikan KPK dibubarkan, sementara PAN tidak ada di dalamnya, dan tidak bisa mencegah rekomendasi tersebut.
"Kalau nanti KPK direkomendasikan dibubarkan, terus saya diam, nggak bisa dong. Saya mengawal agar KPK tidak dilemahkan," ujar Zulkifli.
Zulkifli tidak ingin KPK dilemahkan. Namun, ia juga berharap agar KPK bisa menjalankan tugas secara profesional.
"Kita harapkan betul-betul, karena ini sudah jadi, kita ingin mengawal agar tidak ada pelemahan. Sebaliknya KPK kita minta profesional," kata Zulkifli.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan membantah dukungan PAN ke pansus angket KPK berkaitan dengan masalah yang menimpa pendiri PAN Amien Rais. Amien disebut jaksa KPK di persidangan ikut menerima uang dari kasus dugaan korupsi alat kesehatan yang telah menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
"Itu lain (dugaan korupsi Alkes Amien Rais). Saya protes sama KPK soal itu, iya," kata Zulkifli di rumah dinas Ketua MPR, Jalan Widya Candra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/7/2017).
Zulkifli membeberkan alasan mengirim utusan ke pansus secara dadakan.
"Saya tidak ngirim, kalau (hak angket KPK bisa menghentikan). Tapi kan nggak bisa menghentikan. Nah kalau jalan, masak saya nonton saja?," kata
Zulkifli yang juga Ketua MPR khawatir pansus hak angket merekomendasikan KPK dibubarkan, sementara PAN tidak ada di dalamnya, dan tidak bisa mencegah rekomendasi tersebut.
"Kalau nanti KPK direkomendasikan dibubarkan, terus saya diam, nggak bisa dong. Saya mengawal agar KPK tidak dilemahkan," ujar Zulkifli.
Zulkifli tidak ingin KPK dilemahkan. Namun, ia juga berharap agar KPK bisa menjalankan tugas secara profesional.
"Kita harapkan betul-betul, karena ini sudah jadi, kita ingin mengawal agar tidak ada pelemahan. Sebaliknya KPK kita minta profesional," kata Zulkifli.
Sekretaris Fraksi PAN Yandri Susanto menjelaskan bergabungnya Taufik dan Hanafi ke dalam rapat pansus angket merupakan inisiatif pribadi. Rapat pansus yang berlangsung di DPR, kemarin, agendanya memilih pimpinan panitia.
"Itu usul inisiatif mereka, maka kami hargai," kata Yandri di DPR.
Yandri tidak mau menyebutkan siapa nama tiga anggota yang diutus untuk mengikuti pansus.
"PAN pasti kirim tiga nama dan diprioritaskan teman-teman di komisi III karena kita berpandangan di Komisi III bermitra lama dengan KPK tahu seluk beluk. Sehingga tahu waktu dan kapasitas sehingga wakil PAN di pansus itu untuk perkuat KPK," kata dia.
Ketua Fraksi PAN Mulfachri menegaskan fraksinya tidak mengutus Taufik dan Hanafi mengikuti rapat pansus.
"Saya kira nggak ya, saya kira nggak. Itu miss information saja. Fraksi tidak pernah mengeluarkan nama Hanafi dalam komposisi anggota Fraksi PAN di pansus angket. Jadi saya kira itu informasi yang salah. Jadi kita sudah mengirim tiga nama dan tidak ada nama Hanafi di dalamnya," ujarnya.
Sebelum Taufik mengikuti rapat pansus, Taufik menerima kedatangan pendiri PAN Amien Rais yang sekarang disorot tajam karena namanya disebut-sebut jaksa KPK menerima uang Rp600 juta terkait proyek alat kesehatan yang sudah menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Amien datang untuk memberikan dorongan penguatan terhadap pansus angket KPK.
Taufik mengakui keikutsertaannya dalam rapat dilakukan secara mendadak. Tapi, dia membantah itu atas suruhan Amien Rais.
"Nggak ada sama sekali (intervensi Amien Rais). Justru kemarin itu keputusan final dari PAN, dari Fraksi (untuk mengirim orang) dan harapannya, katakanlah Pak Amien memberikan spirit moral," tutur Wakil Ketua DPR ini.
"Itu usul inisiatif mereka, maka kami hargai," kata Yandri di DPR.
Yandri tidak mau menyebutkan siapa nama tiga anggota yang diutus untuk mengikuti pansus.
"PAN pasti kirim tiga nama dan diprioritaskan teman-teman di komisi III karena kita berpandangan di Komisi III bermitra lama dengan KPK tahu seluk beluk. Sehingga tahu waktu dan kapasitas sehingga wakil PAN di pansus itu untuk perkuat KPK," kata dia.
Ketua Fraksi PAN Mulfachri menegaskan fraksinya tidak mengutus Taufik dan Hanafi mengikuti rapat pansus.
"Saya kira nggak ya, saya kira nggak. Itu miss information saja. Fraksi tidak pernah mengeluarkan nama Hanafi dalam komposisi anggota Fraksi PAN di pansus angket. Jadi saya kira itu informasi yang salah. Jadi kita sudah mengirim tiga nama dan tidak ada nama Hanafi di dalamnya," ujarnya.
Sebelum Taufik mengikuti rapat pansus, Taufik menerima kedatangan pendiri PAN Amien Rais yang sekarang disorot tajam karena namanya disebut-sebut jaksa KPK menerima uang Rp600 juta terkait proyek alat kesehatan yang sudah menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Amien datang untuk memberikan dorongan penguatan terhadap pansus angket KPK.
Taufik mengakui keikutsertaannya dalam rapat dilakukan secara mendadak. Tapi, dia membantah itu atas suruhan Amien Rais.
"Nggak ada sama sekali (intervensi Amien Rais). Justru kemarin itu keputusan final dari PAN, dari Fraksi (untuk mengirim orang) dan harapannya, katakanlah Pak Amien memberikan spirit moral," tutur Wakil Ketua DPR ini.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Sedang Gempar, Amien Rais Kritik Jokowi dan Luhut soal 'Proyek Busuk Whoosh'
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Amien Rais Usulkan Mahfudin Nigara sebagai Calon Menpora, Apa Alasannya?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan
-
Menko Yusril Jelaskan Alasan Pemerintah Pilih Terbitkan PP Atur Penugasan Polisi di Jabatan Sipil
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini