Suara.com - Seorang ilmuwan dari Northwestern University USA, Jeffrey Winters, menilai bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat toleran. Karena itu, segala bentuk perbedaan dapat disatukan dalam satu konsepsi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Namun, apabila toleransi itu hilang dan pluralitas terancam kelompok yang mengusung ideologi eksklusif, bukan tidak mungkin Indonesia akan runtuh dengan sendirinya.
"Singkat kata, jika Pancasila gagal, maka Indonesia gagal. Kalau Pancasila mati, Indonesia mati," kata Jeffrey dalam seminar bertajuk Memotret Nasionalisme Baru Indonesia di Balai Kartini, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/6/2017).
Untuk mempertahankan pluralitas dan jiwa toleransi itu, dibutuhkan peranan besar dari para elit politik dan pemimpin negeri. Karena di tangan mereka lah, nasib Indonesia dipertaruhkan.
"Mereka bisa bekerja keras untuk mempertahankan negara. Dan mereka juga bisa bekerja keras untuk memecah belah," ungkap Jeffrey.
Menurut dia, tidak ada yang lebih gampang di dunia ini kecuali untuk membuat kelompok yang berbeda, saling curiga, saling membenci, dan akhirnya saling membunuh.
Menurut dia, jarang sekali, suatu masyarakat bereaksi begitu saja tanpa ada campur tangan para elit politik dan pemimpin bangsa.
Ini berarti para elit, para pemimpin punya tanggung jawab khusus. Tidak hanya mendukung dan menyebarkan konsep toleransi, tetapi juga saling menjaga dan membatasi pemimpin yang menanam ide dan ideologi yang memecahkan bangsa dan negara.
"Tanpa kekompakan dan kesepakatan di tingkat elit, dan konsekuen di antara pemimpin bangsa dan negara yang kompleks dan berpotensi pecah belah seperti Indonesia, sulit bertahan," tandasnya.
Baca Juga: SBY: Pancasila Harus Diamalkan dan Diimplementasikan
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka