Aksi jurnalis anti korupsi dukung pengungkapan kasus Novel Baswedan [suara.com/Nikolaus Tolen]
Jurnalis yang tergabung dalam komunitas Jurnalis Antikorupsi melakukan aksi damai di pelataran gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017).
Aksi ini dilakukan dalam rangka mendesak pimpinan KPK dan kepolisian segera mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan yang diduga melibatkan orang berpengaruh.
"Ini untuk menyambut ulang tahun Novel yang ke 40 dan sebagai pesan kepada Presiden, Pimpinan Polri, dan Pimpinan KPK agar menuntaskan perkara penyerangan hingga ke pengadilan," kata Koordinator aksi damai Kuswandi di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Kasus tersebut sudah dua bulan lebih dan polisi belum juga berhasil mengungkapnya.
Untuk menggambarkan proses penyerangan dengan air keras terhadap Novel dan menggambarkan derita Novel, jurnalis melakukan aksi teatrikal.
Dalam aksi teatrikal, wartawan TvOne Muhamad Haries memerankan Novel. Wartawan JakTV Dedi Musoni dan wartawan Jawa Pos Agus Dwiprasetyo memerankan pelaku dengan menunggang sepeda motor.
"Ini kasus besar, kalau penyidik saja seperti ini, apalagi wartawan. Ini bukan hanya soal Novel, tapi untuk semua yang punya komitmen untuk berantas korupsi, termasuk wartawan," kata Agus.
Novel disiram air keras pada tanggal 11 April 2017, usai salat Subuh.
Presiden Joko Widodo sudah meminta kepolisian untuk membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut. Saat ini, Novel masih terbaring di Rumah Sakit di Singapura untuk menjalani perawatan mata.
Aksi ini dilakukan dalam rangka mendesak pimpinan KPK dan kepolisian segera mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan yang diduga melibatkan orang berpengaruh.
"Ini untuk menyambut ulang tahun Novel yang ke 40 dan sebagai pesan kepada Presiden, Pimpinan Polri, dan Pimpinan KPK agar menuntaskan perkara penyerangan hingga ke pengadilan," kata Koordinator aksi damai Kuswandi di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Kasus tersebut sudah dua bulan lebih dan polisi belum juga berhasil mengungkapnya.
Untuk menggambarkan proses penyerangan dengan air keras terhadap Novel dan menggambarkan derita Novel, jurnalis melakukan aksi teatrikal.
Dalam aksi teatrikal, wartawan TvOne Muhamad Haries memerankan Novel. Wartawan JakTV Dedi Musoni dan wartawan Jawa Pos Agus Dwiprasetyo memerankan pelaku dengan menunggang sepeda motor.
"Ini kasus besar, kalau penyidik saja seperti ini, apalagi wartawan. Ini bukan hanya soal Novel, tapi untuk semua yang punya komitmen untuk berantas korupsi, termasuk wartawan," kata Agus.
Novel disiram air keras pada tanggal 11 April 2017, usai salat Subuh.
Presiden Joko Widodo sudah meminta kepolisian untuk membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut. Saat ini, Novel masih terbaring di Rumah Sakit di Singapura untuk menjalani perawatan mata.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat