Suara.com - Tersangka kasus dugaan pemberian keterangan tidak benar di persidangan Miryam S. Haryani mengucapkan selamat ulang tahun kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Rabu (21/6/2017). Novel yang saat ini dirawat di Singapura karena disiram air keras oleh orang tak dikenal ulang tahun yang ke 40 pada tanggal 20 Juni.
"Selamat ulang tahun Pak Novel, semoga cepat sembuh buat Pak Novel," kata Miryam di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2017).
Bekas anggota DPR dari Fraksi Hanura tersebut juga menyampaikan harapan yang lain kepada Novel.
"Jadilah penyidik yang baik yang berhati nurani, berbicara kebenaran, karena dalam hukum itu kan harus berbicara kebenaran," kata Miryam.
Miryam dan Novel berseteru, semenjak persidangan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik dengan terdakwa pejabat Kementerian Dalam Negeri Irman dan Sugiharto.
Dalam persidangan, Novel di Pengadilan Tipikor, ketika itu, Novel menyatakan bahwa Miryam mengakui ditekan lima anggota Komisi III DPR saat menjalani pemeriksaan penyidik KPK. Kelima anggota dewan yang dikatakan Novel menekan Miryam yaitu Bambang Soesatyo, Desmond Junaidi Mahesa, Sarifuddin Sudding, Aziz Syamsuddin, dan Masinton Pasaribu.
Setelah itu, ketika Miryam dihadirkan sebagai saksi di persidangan, Miryam mencabut semua keterangan yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan KPK. Miryam mengaku ditekan oleh Novel dan dua penyidik lainnya untuk memberikan kesaksian. Miryam juga mengaku dibuat mabuk dengan cara Novel makan buah duren dalam ruang pemeriksaan.
Selanjutnya, Miryam dijadikan tersangka karena dinilai telah membuat keterangan palsu di persidangan.
Di tengah proses hukum sejumlah kasus besar yang disidik Novel, pada tanggal 11 April 2017, Novel diserang dua orang tak dikenal. Wajahnya disiram air keras usai salat Subuh berjamaah.
Berita Terkait
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
-
Menurut Novel Baswedan, Korupsi Timah Rp300 Triliun Bukan Kerugian Negara
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO