Suara.com - Polisi masih mengejar keberadaan empat pelaku lain yang dianggap terlibat dalam kasus perampokan yang menewaskan nasabah Bank Central Asia Davidson Tantonto (30). Sejauh ini, identitas dan ciri-ciri kawanan perampok ini telah masuk dalam daftar pencarian orang.
"Masih kami cari lokasi keberadaan para pelaku," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (23/6/2017).
Argo juga membeberkan peran keempat pelaku dari komplotan bandit sadis pimpinan Safril yang kini masih buron. Menurutnya, masing-masing pelaku berperan sebagai penguntit dan mata-mata saat Davidson melakukan transaksi di bank.
"Ya, itu kan ada juga yang masih mata-mata, ada juga yang ikut membuntuti, ada juga yang ikut menggambar," kata dia
Terkait pengejaran para bandit ini, polisi kemungkinan tidak akan menelusuri sisa uang rampokan yang dirampas dari Davidson dari para pelaku yang belum tertangkap.
Sebab, diduga uang sebesar Rp350 juta milik Davidson sudah habis untuk keperluan operasional para pelaku dan sisanya dibagi secara rata.
"Kalau misalnya sudah habis bagaimana? Sudah saya jelaskan ya, untuk operasional seperti sewa apartemen, makan, sewa mobil. Semua ada disitu, untuk ngerokok dan lain-lain.
"Tinggal kemarin yang Rp 6 juta," kata Argo.
Komplotan perampok yang diketuai Safril ini tergolong teroganisir. Setidaknya, mereka membagi lima tim untuk melancarkan aksinya. Pembagian tugas itu diantaranya eksekutor, pilot, mata-mata, gembos ban dan tim penghambat.
Baca Juga: Bagi Hasil Rampok Davidson, Masing-masing Dapat Berapa?
Di luar tim komplotan ini, Safril juga melibatkan kekasihnya berinisial RCL yang berperan menyewakan apartemen Bassura City, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
Apartemen itu digunakan para pelaku untuk merancang aksi perampokan.
Davidson dirampok dan dibunuh setelah diikuti kawanan Safril dari BCA cabang Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (9/6/2017), siang.
Kawanan bandit tersebut menebarkan paku yang sudah dimodifikasi hingga ban mobil Kijang Innova yang dibawa Davidson bocor.
Saat Davidson berhenti di SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, kawanan perampok ini langsung beraksi. Komplotan perampok ini berhasil menggasak uang Rp350 juta setelah Safril menembak kepala Davidson.
Polisi juga sudah berhasil menembak mati Safril dan wakilnya, IR, karena melawan setelah diamankan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku