Suara.com - Puluhan kendaraan yang akan menuju ke Pelabuhan Ujung, Surabaya, menumpuk di Pelabuhan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (25/6/2017) malam akibat pengelola pelabuhan, PT Angkutan Sungai Danau dan Peyeberangan (ASDP) setempat, hanya mengoperasikan dua unit kapal.
Kendaraan roda empat dan roda dua warga Madura hendak menyeberang Ke Surabaya setelah pemiliknya berlebaran di kampung halamannya dan akan kembali ke tempat bekerja dan tinggal.
"Saya pilih naik angkutan ferry melalui Pelabuhan Kamal untuk kembali ke Surabaya karena lebih dekat dari rumah. Kalau lewat Jembatan Suramadu terlalu jauh," kata Aulia Millatillah, salah seorang penumpang ferry, yang baru saja berlebaran di rumah orang tuanya di Perumnas Kamal, Bangkalan, saat ditemui di Pelabuhan Kamal.
Perempuan berusia 42 tahun yang mengendarai mobil Suzuki Katana itu tidak menyangka terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Kamal karena ferry yang beroperasi malam itu hanya sebanyak dua unit.
"Kalau tahu terjadi antrean begini tadi mending lewat jembatan Suramadu," ucapnya.
Dia menggambarkan antrean kendaraan di Pelabuhan Kamal memang tidak terlalu panjang. "Lebih tepatnya terjadi penumpukan kendaraan di pelabuhan karena ferry yang beroperasi tidak sebanding dengan banyaknya penumpang," katanya.
Dampaknya, para penumpang mengalami keterlambatan sekitar 2 jam untuk tiba di Surabaya yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Pelabuhan Kamal.
Sebagai konsumen Aulia merasa dirugikan. "Harga tiket mobil untuk angkutan ferry Ujung - Kamal Rp46.500, kalau lewat Suramadu cuma Rp15 ribu dan hanya sekitar 30 menit sudah sampai Surabaya," katanya, membandingkan.
Belum lagi dia menyebut petugas tiket di Pelabuhan Kamal kerap mengambil keuntungan pribadi dari uang pengembalian pecahan receh yang semestinya menjadi hak para penumpang.
"Tadi saya kasih uang Rp50 ribu untuk tiket, hanya diberi kembalian uang Rp3 ribu. Rp500-nya masuk kantong pribadi. Itu sudah kebiasaan lama. Dia ambil untung dari uang pengembalian receh milik penumpang," ucapnya.
Kepala Cabang ASDP Surabaya Jufri selama dua hari terakhir tidak dapat dihubungi. Telepon seluler pria yang belum lama menjabat Kepala Cabang ASDP Surabaya itu tidak aktif.
Hanya beberapa petugas ASDP di Pelabuhan Kamal menginformasikan pihaknya mengoperasikan dua unit ferry meski terjadi lonjakan penumpang sejak sore dengan alasan air laut sedang surut.
"Sebelumnya sejak kemarin kami operasikan tiga unit ferry," ujar seorang petugas ASDP di Pelabuhan Kamal. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
KPK Telusuri Mobil Milik Pemkab Toli-toli Bisa Berada di Rumah Kajari HSU
-
Tak Cukup Bukti, KPK Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Izin Tambang Nikel Konawe Utara
-
Geger Kabar Selebgram Ayu Aulia Dilantik di Kemhan, Jenderal TNI Turun Tangan Beri Klarifikasi
-
Jaksa Agung Rotasi 68 Pejabat, Sejumlah Kajari yang Pernah Terseret Dugaan Korupsi Ikut Dimutasi
-
Geger! Teror Penyiraman Air Keras oleh OTK di Pulogadung, Aspal Sampai Berasap
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Bukan Gempa, Kenapa Gedung Parkir Baru Berusia 3 Tahun Ambruk di Koja?
-
Jakarta Ditinggal 1,3 Juta Kendaraan Libur H+1 Natal, Arah Bandung dan Trans Jawa Favorit
-
Jogja Padat Saat Nataru, Wisatawan Tak Masalah Macet-macetan di Pusat Kota
-
Gus Yazid Berpeci dan Sarung Diborgol, Terjerat Pusaran Korupsi Rp20 M: Saya Tidak Terima