Suara.com - Pemerintah Indonesia resmi meblokir layanan pesan singkat berbasis aplikasi telepon seluler, ”Telegram”, karena diklaim digunakan jaringan teroris yang turut beroperasi di Indonesia.
Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), lembaga penelitian, mengakui aplikasi Telegram menjadi favorit kaum teroris berkomunikasi atau berbagi ilmu terorisme.
Namun, mereka mengungkapkan, grup-grup teroris di Telegram sebenarnya tak melulu membicarakan hal seperti itu. Para teroris justru lebih sering membicarakan hal yang remeh-temeh semisal menjual celana dalam, hingga tukar informasi mengenai perempuan yang bisa dinikahi alias harem.
Hal tersebut, seperti dilansir BBC, Senin (17/7/2017), terungkap setelah Navhat Nuraniyah, peneliti IPAC berhasil menyusup dan mengikuti obrolan para teroris di sebuah grup tertutup Telegram sejak tahun 2015.
Melalui penelitiannya itu, Nuraniyah menyimpulkan bahwa Telegram sebenarnya lebih banyak digunakan teroris untuk bergosip ketimbang merencanakan aksi teror.
”Pada grup obrolan perempuan misalnya, mereka lebih banyak berbagi cerita tentang anak-anaknya, atau sekadar menanyakan kabar,” kata Nuraniay dalam diskusi panel Jakarta Foreign Correspondents Club bertema ''Digital Indonesia'', Senin.
Tak hanya itu, mereka juga memunyai jaringan bisnis berbasis daring atau ”bisnis online” yang menjual busana muslim, hingga pakaian dalam.
Bagi para perempuan itu, kata dia, grup obrolan di Telegram itu sudah seperti pertemuan antarsaudara sejak masing-masing mereka dikucilkan keluarganya masing-masing karena masuk jaringan teroris.
Baca Juga: Nenek 80 Tahun di Palembang Paksa Siswa SMP Berhubungan Badan
Berbeda dengan grup cewek, grup obrolan teroris pria di Telegram kerapkali membahas mengenai ”kafir-mengkafirkan”.
”Tapi yang dominan ya topik personal seperti gosip dan soal mencari perempuan untuk dinikahi. Meski begitu memang tetap ada obrolan mengenai cara membuat bom, rekrutmen, tapi tak dominan,” tuturnya.
Nuraniyah juga mengungkapkan, grup obrolan para teroris di Telegram juga kerapkali dipakai untuk menjalin hubungan asmara, merencanakan kencan, bahkan nikah secara online.
Hal itu merujuk penggunaan Telegram oleh 100 orang buruh migran Indonesia di Hong Kong, yang terindikasi berpaham radikal.
Awalnya, tutur Nuraniyah, mereka mengikuti pengajian offline yang mengajarkan paras Islam damai. Tapi, ada dari mereka yang tak puas lantaran ustaz dinilai ”lembek”, tak berani mendukung ISIS di Suriah, Irak, atau rakyat Palestina.
Mereka itulah yang lantas mencari konten-konten Islam yang radikal melalui Telegram dan terjaring masuk dalam grup-grup kaum teroris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten