Suara.com - Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno meminta Setya Novanto mundur dari jabatan Ketua DPR. Novanto ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
"Ya tentu untuk citra dan kredibilitas lembaga DPR lembaga negara opsi mundur menjadi salah satu opsi yang paling layak. Tapi diserahkan ke Partai Golkar," kata Hendrawan di DPR, Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Anggota Komisi XI DPR ini menambahkan Novanto sedang mengalami hari yang nahas. Namun, sebagai teman, Hendrawan memberikan simpatinya kepada Ketua Umum Partai Golkar itu. Dia pun mengaku terkejut atas informasi penetapan tersangka Novanto.
"Hari naas untuk Pak Novanto, kita sebagai teman sebagai rekan tentu kita menyampaikan ikut bersimpati lah. Luar biasa ya ini kami menerima berita ini dengan terkejut," katanya.
Kendati demikian, Hendrawan berharap Golkar tetap konsisten dalam menjalin komunikasi sebagai partai koalisi pemerintah. Dia yakin, partai pendukung pemerintah bisa solid. Pemerintah saat ini didukung oleh PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, PKB dan PAN.
"Saya mencatat apa yang disampaikan teman-teman di Golkar bahwa posisinya nggak berubah. Artinya tetap solid di forum kerjasama partai-partai pendukung Pemerintah," tuturnya.
Lalu apakah Novanto akan mempengaruhi elektabilitas Joko Widodo sebagai calon presiden 2019? Apalagi, Golkar sudah mendeklarasikan diri ingin mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.
Hendrawan mengatakan penurunan elektabilitas Jokowi sebagai ccalon presiden, bisa saja terjadi.
"Kalau Jokowi menggandeng Pak setnov sebagai wakil Presiden tentu akan mempengaruhi elektabilitasnya tapi ini kan orang bisa membedakan antara Person oknum dengan lembaga institusi," kata Hendrawan.
Baca Juga: Sudirman Said Apresiasi KPK Berani Tersangkakan Setya Novanto
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Sultan: Indonesia Menjadi Penentu Penting Bagi Masa Depan Ekologi Regional dan Global
-
Karyawan Jakarta dengan Gaji di Bawah Rp6,2 Juta Bisa Naik Transportasi Umum Gratis, Ini Syaratnya
-
Terungkap, Daftar Kode Rahasia Korupsi Gubernur Riau: 7 Batang hingga Jatah Preman
-
Imam Shamsi Ali Baca Al-Fatihah Sebelum Nyoblos Zohran Mamdani di Piwalkot New York, Ini Alasannya!
-
IKAHI Sumut Turun Tangan, Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Bukan Sekadar Musibah Biasa?
-
Geledah Rumdin Gubernur Riau Abdul Wahid usai Tersangka, KPK Cari Bukti Apa Lagi?
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid